Studi: 70% Masyarakat Tolak Pajak Sembako

Jakarta – Continuum Data Indonesia menyatakan dari hasil kajian studi yang dilakukan, sekitar 70% masyarakat Indonesia kecewa dan menolak pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sembako. Kebijakan tersebut dinilai akan menambah beban masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

“70% masyarakat kecewa dan menolak, wacana pajak sembako ini tidak memihak kepada rakyat,” ucap ahli Big Data Continuum Data Indonesia Omar Abdillah dalam diskusi virtual pada Senin (28/6/2021).

Omar menuturkan saat melihat kebijakan ini masyarakat langsung membandingkan antara wacana PPN sembako dengan relaksasi PPN barang mewah terhadap sektor otomotif yang baru dijalankan beberapa bulan lalu. Masyarakat juga membandingkan dengan korupsi dana bantuan sosial. “Mereka miris dana bansos dikorupsi kemudian pemerintah malah ingin mewacanakan adanya pajak untuk sembako,” ucap Omar.

Masyarakat juga merasa pemerintah belum transparan dalam penggunaan pajak. Hal ini turut mempengaruhi kepatuhan dalam pembayaran pajak. Mereka juga mengkritik kurangnya komunikasi pemerintah terhadap kebijakan tersebut. “Dimana wacana PPN sembako bocor kemudian di masyarakat sudah gaduh duluan. Padahal pemerintah sendiri belum memberikan komunikasi apa pun,” ucapnya.

Dari kajian yang dilakukan, hanya 5% masyarakat yang benar-benar setuju pengenaan PPN sembako. Dari sisi masyarakat yang mendukung pemungutan PPN sembako ini menyatakan kebijakan ini dilakukan untuk pemulihan ekonomi nasional. Mereka juga menyetujui kebijakan multitarif PPN ini “Terlebih jika yang akan dipajaki adalah sembako premium,” imbuh Omar.

Pengumpulan data untuk kajian ini dilakukan pada 4 Juni sampai 14 Juni 202 terhadap 86.200 perbincangan dari 63.000 akun media sosial. Omar menuturkan percakapan di media sosial untuk pengenaan PPN sembako ini terjadi tidak hanya di kota-kota besar, tetapi di seluruh wilayah Indonesia “Akhirnya ketika ada wacana pembebanan pajak ke sembako ini menjadi perhatian yang sangat besar. Bukan hanya masyarakat menengah ke atas, tetapi di semua kalangan sampai ke level bawah,” ucapnya.

Sumber : Beritasatu.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only