Kota Malang Inflasi 0,08 Persen, Sinyal Ekonomi Menggeliat

MALANG — Kota Malang pada Juni 2021 mengalami inflasi sebesar 0,08 persen yang dipicu a.l kenaikan harga mobil dan sigaret kretek mesin.

Kepala BPS Kota Malang Erny Fatma Setyohrini mengatakan dari delapan kota IHK di Jawa Timur, tercatat 1 kota mengalami inflasi, dan 7 kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi terjadi di Kota Malang sebesar 0,08 persen.

Deflasi tertinggi terjadi di Sumenep sebesar -0,58 persen; diikuti Banyuwangi sebesar -0,30 persen; Kota Madiun sebesar -0,21 persen; Kota Probolinggo sebesar -0,17 persen; Kota Surabaya sebesar -0,17; Jember sebesar -0,10 persen; Kota Kediri sebesar -0,10 persen.

“Sepuluh komoditas teratas yang memberikan andil terbesar inflasi pada Juni 2021 adalah: mobil, rokok kretek filter, pisang, mangga, telur ayam ras, rawon, martabak, emas perhiasan, daging sapi, dan nasi dengan lauk,” katanya, Rabu (1/7/2021).

Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi a.lmobil sebesar 0,02 persen. Kenaikan harga mobil ini disebabkan oleh kenaikan PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah) dimana sebelumnya untuk pembelian mobil 1.500 cc ke bawah mendapatkan subsidi 100 persen dari pemerintah untuk Masa Pajak April 2021 sampai dengan Masa Pajak Mei 2021.

Sedangkan untuk Masa Pajak Juni 2021 sampai dengan Masa Pajak Agustus 2021 subsidi yang diberikan pemerintah berubah menjadi 50 persen.

Sedangkan kelompok yang mengalami deflasi adalah kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar sebesar 0,03 persen; kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,12 persen dan kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin sebesar 0,27 persen.

Ekonom dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Wildan Syafitri menilai inflasi pada Juni di Kota Malang menunjukkan ekonomi di daerah tersebut mulai menggelit untuk pulh ada era pandemi. Hal itu terutama jika dibandingkan daerah lain di Jatim yang justru masih deflasi.

Inflasi yang masih rendah namun positif pada Juni, kata dia, harus menjadi memontum meningkatkan ekonomi. Dengan pelaksanaan Darurat PPKM Mikro akibat meningkatnya positif Covid akan mnenaikkan produk kesehatan dan menurunkan konsumsi produk pertanian.(K24)

Sumber : Bisnis.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only