Sri Mulyani Sebut Penerimaan Pajak Semester I/2021 Tumbuh 4,9%

Kementerian Keuangan mencatat realisasi penerimaan pajak sepanjang semester I/2021 mengalami pertumbuhan positif 4,9%.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pertumbuhan tersebut telah membalikkan situasi karena penerimaan pajak semester I/2020 tercatat minus 12%. Pertumbuhan penerimaan pajak hingga Juni 2021 itu lebih tinggi dibandingkan kinerja hingga Mei 2021 yang tumbuh 3,4%.

“Dari sisi penerimaan pajak, terjadi pemulihan dari minus 12% tahun lalu sekarang melonjak atau mengalami pertumbuhan mendekati 5%,” katanya melalui konferensi video, Senin (5/7/2021).

Sri Mulyani mengatakan realisasi penerimaan pajak hingga Juni 2021 senilai Rp557,8 triliun. Realisasi itu setara dengan 45,4% dari target APBN senilai Rp1.229,6 triliun.

Sementara itu, realisasi penerimaan kepabeanan dan cukai hingga akhir Juni 2021 senilai Rp122,2 triliun atau tumbuh 31,1% dari kinerja tahun lalu. Realisasi itu setara dengan 59,9% dari target Rp215,0 triliun.

Adapun realisasi sisi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) senilai Rp206,9 triliun atau tumbuh 11,4% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Secara umum, pendapatan negara pada semester I/2021 sudah mencapai Rp886,9 triliun atau tumbuh 9,1% dari periode yang sama pada 2020. Realisasi itu setara dengan 50,9% dari target Rp1.743,6 triliun.

Sri Mulyani menilai pertumbuhan kinerja penerimaan tersebut menunjukkan adanya pemulihan ekonomi dari tekanan pandemi Covid-19.

“Kalau dilihat dari penerimaan negara, terjadi geliat pemulihan ekonomi yang terekam cukup kuat,” ujarnya.

Di sisi lain, realisasi belanja negara pada semester I/2021 telah mencapai Rp1.170,1 triliun atau 42,5% dari pagu Rp2.750 triliun. Belanja tersebut juga mencatatkan pertumbuhan 9,4% dari periode yang sama 2020.

Belanja tersebut terdiri atas belanja pemerintah pusat Rp796,3 triliun serta transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) senilai Rp373,9 triliun. Realisasi TKDD mengalami kontraksi 6,8% karena pemda masih memiliki sisa lebih pembiayaan anggaran (Silpa) yang belum dibelanjakan.

Dengan performa pendapatan negara dan belanja negara itu, Sri Mulyani menyebut defisit APBN pada semester I/2021 tercatat mencapai Rp283,2 triliun. Defisit tersebut setara dengan 1,72% terhadap produk domestik bruto (PDB).

Sumber: news.ddtc.co.id

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only