Tanpa Vaksinasi Masif, Diskon PPnBM Mobil Jadi Sia-sia

Jakarta: Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai insentif potongan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) untuk kendaraan bermotor akan menjadi percuma bagi pemulihan ekonomi tanpa adanya penambahan vaksin secara masif dan menyeluruh untuk semua masyarakat.

  Wanita yang akrab disapa Ani ini mengatakan, apabila covid-19 masih terus melanda, maka meskipun ada diskon pajak, masyarakat tidak akan menggunakan fasilitas tersebut. Apalagi kenaikan kasus positif covid-19 belakangan ini membuat mobilitas masyarakat untuk bepergian semakin dikurangi.

  “Kalau covid masih mengancam, masyarakat enggak akan mau diberikan diskon dan pemerintah juga akan melarang pergi. Risiko covid lebih tinggi dari pemulihan (ekonomi). Makanya vaksinasi diperluas,” kata Ani dalam diskusi Economic Outlook, Senin, 12 Juni 2021.

Menurut dirinya, dengan adanya vaksinasi maka diharapkan akan membentuk kekebalan kelompok atau herd immunity sebagai upaya untuk menekan laju penyebaran virus berbahaya ini.

  Ia meyakini apabila kasus covid-19 dapat ditangani maka sektor transportasi, perhotelan, dan perdagangan yang mengalami tekanan paling besar akan bisa tumbuh kembali.

  “Tanpa itu maka tidak akan terjadi pemulihan ekonomi,” ujar mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini.

  Sebelumnya, Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai perpanjangan masa insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) hingga 100 persen tidak efektif untuk mengungkit ekonomi nasional.

  Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad mengatakan, kondisi itu terjadi karena masyarakat, khususnya kelas menengah, sedang melakukan penyesuaian terhadap penawaran mengingat pendapatan yang diperoleh tidak bertambah, meski pemerintah menggulirkan insentif PPnBM.

  “Kemarin saja tidak efektif, sekarang diberlakukan, maka rugi dua kali. Ke ekonomi tidak pengaruh, hanya naik 80 ribu (penjualan) satu bulan (pada Maret 2021). Lalu loss juga pajaknya, karena tidak ada pemasukan PPnBM,” tutur Tauhid.

  Merujuk data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), efektivitas insentif PPnBM kendaraan bermotor hanya berlaku selama satu bulan. Pada Maret, tercatat penjualan mobil mencapai 84.915 unit, lalu turun pada April menjadi 78.908 unit dan turun lagi menjadi 54.815 unit di Mei 2021.

Sumber : Medcom.id

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only