Dorong Produksi Obat, Industri Farmasi Ditawari Tax Holiday

DHAKA – Pemerintah Bangladesh mengumumkan akan memberikan insentif pajak berupa tax holiday untuk industri bahan aktif farmasi dan reagen laboratorium.

Juru bicara otoritas pajak (National Board of Revenue/NBR) Syed A Momen mengatakan insentif itu diberikan untuk mendukung pemenuhan kebutuhan obat dan alat kesehatan di dalam negeri. Dia berharap pelaku usaha dapat memanfaatkan insentif tersebut.

“Langkah itu dilakukan untuk mendorong produksi barang-barang farmasi lokal, serta meningkatkan ekspor,” katanya, dikutip pada Selasa (20/7/2021).

Momen menjelaskan pemerintah menawarkan tax holiday untuk meningkatkan kemampuan pelaku usaha memproduksi obat dan reagen di tengah pandemi Covid-19. Namun, NBR belum memutuskan jangka waktu pemberian fasilitas tax holiday, yang biasanya 10—20 tahun.

Bahan aktif farmasi merupakan bahan baku dasar untuk semua jenis obat. Pelaku usaha membutuhkan dukungan fiskal dalam memenuhi kebutuhan di dalam negeri, bahkan mengekspornya.

Kebijakan tentang bahan aktif farmasi yang dirumuskan sebelumnya juga telah merekomendasikan pembebasan pajak badan 100% antara tahun fiskal 2016-2017 dan 2021-2022 untuk produsen bahan aktif farmasi dan reagen laboratorium.

Pembebasan pajak 100% akan diperpanjang hingga 2032 asal pelaku usaha memproduksi setidaknya lima molekul atau senyawa organik yang digunakan untuk mengatur proses biologis dalam bahan aktif farmasi.

Selanjutnya, apabila sebuah perusahaan dapat memproduksi setidaknya tiga molekul setiap tahun, pemerintah akan memberikan pembebasan pajak 75% hingga 2032.

“Kami juga telah membebaskan pajak penghasilan di muka atas impor bahan baku bahan aktif farmasi yang berlaku hingga 30 Juni 2024,” ujar Momen seperti dilansir dhakatribune.com.

Sumber :  DDTCNews

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only