Warga Kolombia Unjuk Rasa Massal Tolak Pengajuan RUU Reformasi Pajak

Kolombia: Warga di Bogota, Kolombia, berunjuk rasa menolak rencana pengalokasian pajak pemerintah guna membantu program sosial. Warga menilai rencana bantuan sosial masih kurang jika dibandingkan dengan pajak yang dialokasikan.

  Dilansir dari Aljazeera, Presiden Kolombia Ivan Duque mengajukan RUU Reformasi Pajak senilai US$3,95 miliar dalam Kongres pada Selasa, 20 Juli 2021. Sedangkan, proposal paket bantuan April lalu, menyebutkan pemberian anggaran sebesar US$6,3 miliar.

  “Undang-undang investasi sosial yang akan kita bangun di antara kita semua adalah lompatan terbesar dalam pembangunan manusia dalam beberapa dekade terakhir,” kata Duque dalam tayangan Metro Siang di Metro TV, Rabu, 21 Juli 2021.

Para pengunjuk rasa pun disebut menyuarakan skeptisisme tentang janji pemerintah untuk meningkatkan peluang bagi kaum muda, termasuk subsidi upah minimum 25 persen bagi perusahaan yang mempekerjakan anak berusia 18 hingga 28 tahun.

  Tak hanya itu, pemerintah Kolombia telah berjanji untuk mereformasi polisi, “Kami berjuang untuk pengakuan hak kami atas kesehatan, pendidikan, dan tidak ada kekerasan,” kata seorang guru asal Bogota, Noelia Castro.

  Pengalokasian pajak bagi sejumlah sektor ini dinilai belum berpihak kepada kesejahteraan warga. Dalam proposal baru, beban pajak yang lebih tinggi diberikan kepada pendapatan perusahaan, sementara untuk tingkat lain mendapatkan ketimpangan.

  Hingga kini, tingkat pertumbuhan ekonomi Kolombia berada di minus 7 persen. Pemerintah memberikan subsidi sebesar US$40 per bulan bagi setiap warga. Namun, kebijakan ini dinilai belum mampu membangkitkan perekonomian keluarga. 

Sumber : Medcom.id

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only