Semester I-2021, Kalbe Farma Bukukan Laba Rp1,49 Triliun

PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) membukukan laba bersih pada semester I-2021 sebesar Rp1,49 triliun, naik 7,9 persen dibandingkan perolehan pada semester I-2020 yang sebesar Rp1,38 triliun.

Chief Financial Officer Kalbe Farma Bernadus Karmin Winata menjelaskan, pada periode ini perseroan telah melakukan inovasi pada layanan dan produk yang dibutuhkan masyarakat Indonesia.

Perseroan juga beradaptasi dengan mengeluarkan produk kesehatan seperti herbal, suplemen, vitamin, dan obat-obatan. Lalu produk nutrisi yang lebih terjangkau serta layanan tes dan diagnostik yang berhubungan dengan pandemi covid-19.
“Perseroan juga menggabungkan strategi pengelolaan portofolio produk, mengelola efektivitas kegiatan penjualan dan pemasaran, melakukan transformasi pemanfaatan teknologi digital, serta memonitor biaya-biaya operasional lainnya untuk mempertahankan tingkat laba bersih,” katanya dalam keterangan tertulis, Senin, 2 Agustus 2021.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, tercatat penjualan bersih pada semester I-2021 sebesar Rp12,37 triliun atau tumbuh sebesar 6,6 persen dibandingkan dengan semester pertama tahun lalu yang sebesar Rp11,6 triliun.

Peningkatan penjualan terbesar didukung oleh divisi distribusi dan logistik yang tercatat meningkat sebesar 15,6 persen dari Rp3,75 triliun menjadi Rp4,34 triliun. Divisi tersebut menyumbang 35,1 persen terhadap total penjualan bersih perseroan.

Kemudian disusul untuk divisi obat resep perseroan yang membukukan peningkatan penjualan sebesar 5,4 persen dari Rp2,56 triliun menjadi Rp2,7 triliun. Divisi ini menyumbang 21,9 persen dari total penjualan bersih KLBF.

Lalu divisi produk kesehatan juga mencatat peningkatan penjualan sebesar 3,1 persen menjadi Rp2 triliun dengan kontribusi sebesar 16,2 persen terhadap total penjualan bersih perseroan.

Sedangkan untuk penjualan bersih divisi nutrisi tercatat sebesar Rp3,32 triliun, atau mengalami penurunan penjualan sebesar 0,5 persen dari pencapaian di tahun sebelumnya dan menyumbang 26,9 persen dari total penjualan bersih Kalbe Farma.

Lebih lanjut, untuk beban pokok penjualan, perseroan mencatat kenaikan sebesar 9,77 persen menjadi Rp6,97 triliun pada semester I-2021 sehingga laba bruto yang dibukukan RP5,39 triliun.

Pada periode ini, perseroan mampu menekan beberapa pos beban seperti beban penjualan dari Rp2,74 triliun pada semester I-2020 menjadi Rp2,71 triliun pada semester I-2021.

Selain itu, beban bunga dan keuangan juga dapat diturunkan dari Rp41,6 miliar pada semester I-2020 menjadi Rp20,93 miliar pada semester I-2021. Sehingga laba usaha meningkat 7,3 persen menjadi Rp1,84 triliun di semester pertama 2021.

Rasio laba usaha terhadap penjualan juga naik menjadi 14,9 persen dari 14,8 persen untuk periode yang sama pada tahun sebelumnya. Sementara laba sebelum pajak penghasilan pada semester pertama 2021 sebesar Rp1,92 triliun atau bertumbuh sebesar 6,6 persen dengan margin laba sebelum pajak penghasilan mencapai 15,6 persen.

“Pertumbuhan laba bersih yang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan penjualan bersih terutama disebabkan oleh peningkatan efisiensi di biaya operasional yang lebih rendah,” pungkasnya.

Sumber: medcom.id

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only