RI Sudah Habiskan Rp 885 Triliun, Covid Tak Juga Selesai!

Jakarta, CNBC Indonesia – Penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional (PEN) membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Sejak pandemi Covid-19 masuk Indonesia pada Maret 2020 hingga Juli 2021, pemerintah sudah menghabiskan dana hingga Rp 885,28 triliun.

Ketidakpastian akibat Covid-19 yang masih menghantui menyebabkan besaran anggaran berubah mengikuti penyesuaian yang diperlukan.

Pada 2020, pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar Rp 695,2 triliun yang ditujukan untuk enam kelompok program.

Keenam program tersebut adalah program kesehatan, perlindungan sosial, kementerian/lembaga dan pemerintah daerah, insentif usaha, stimulus usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Serta stimulus korporasi.

Sampai akhir tahun, dan yang terealisasi untuk dana PC PEN 2020 hanya mencapai Rp 579,78 triliun atau 83,4% dari pagu anggaran.

Rinciannya, realisasi program kesehatan sebesar Rp 63,51 triliun, perlindungan sosial Rp 220,39 triliun. Kemudian, sektoral k/l dan pemerintah daerah (pemda) Rp 66,59 triliun, dukungan UMKM Rp112,44 triliun, pembiayaan korporasi Rp 60,73 triliun, dan insentif usaha Rp 56,12 triliun.

Pada 2021, pemerintah kembali melanjutkan program penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional ditambah Rp 55,21 triliun dari Rp 699,43 triliun menjadi Rp 744,75 triliun. Angka tersebut naik 7,13% dibandingkan anggaran 2020.

Dibandingkan tahun sebelumnya, tahun ini terkait penamaan program sedikit berbeda, meskipun secara substansi tidak jauh berbeda. Pemerintah mengelompokkan menjadi lima program yang lebih spesifik.

Lima program yang disasar pemerintah di antaranya program kesehatan, perlindungan sosial, dukungan UMKM dan korporasi, insentif usaha dan pajak, serta program prioritas.

Program UMKM dan korporasi pada 2020 terpisah dalam dua kelompok program berbeda. Sementara program kementerian/lembaga dan pemda pada 2020 diubah namanya menjadi program prioritas untuk tahun 2021.

Hingga 30 Juli 2021, realisasi penggunaan PC PEN mencapai Rp 305,5 triliun atau setara 41,02% dari pagu anggaran PEN yang sebesar Rp 744,75 triliun.

Secara rinci, penggunaan dana untuk program kesehatan sebesar Rp 65,5 triliun dari pagu Rp 214,95 triliun. Lalu, realisasi untuk program perlindungan sosial sebesar Rp 91,84 triliun dari pagu yang sebesar Rp 187,84 triliun.

Kemudian, realisasi dana dukungan UMKM dan korporasi senilai Rp 52,43 triliun dari pagu Rp 171,77 triliun. Selanjutnya, realisasi dana program prioritas Rp 47 triliun dari Rp117,94 triliun. Terakhir, realisasi program insentif usaha Rp 43,35 triliun dari pagu Rp 62,83 triliun.

Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini pun memutuskan untuk memperpanjang kebijakan PPKM Level 4 hingga 16 Agustus di wilayah Jawa-Bali.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI di Jakarta, Rabu (11/8/2021) hingga pukul 12.00 WIB, masih terdapat penambahan 30.625 kasus. Tambahan kasus positif tersebut menyebabkan total secara positif menjadi 3.749.446 sejak pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia pada 2 Maret 2020 silam.

Data yang sama juga menunjukkan bahwa ada penambahan 39.931 pasien sembuh akibat Covid-19 dalam waktu 24 jam terakhir. Dengan demikian, jumlah pasien Covid-19 yang sembuh di Indonesia saat ini mencapai 3.211.078 orang.

Kendati demikian, jumlah pasien yang meninggal setelah terpapar Covid-19 juga terus bertambah. Pada periode 10-11 Agustus 2021, ada 1.579 pasien Covid-19 yang tutup usia. Sehingga, angka kematian akibat Covid-19 mencapai 112.198 orang sejak awal pandemi.

Adapun lima provinsi yang menyumbang tambahan kasus terbanyak antara lain Jawa Tengah 4.980 kasus. Kemudian Jawa Barat 3.174 kasus, disusul Jawa Timur 2.885 kasus.

Selanjutnya adalah DIY sebanyak 1.510 kasus dan Kalimantan Timur yang mencatat 1.843 kasus. Angka ini tak seperti beberapa pekan terakhir, di mana Kalimantan Timur atau provinsi di luar Pulau Jawa mencatat tambahan kasus yang tinggi.

Selain tambahan kasus positif yang tinggi, sejumlah provinsi juga terpantau menyumbang angka kematian terbanyak. Antara lain Jawa Timur 431 kasus, Jawa Barat 350 kasus, Jawa Barat 120 kasus, Kalimantan Timur 64 kasus dan Riau 55 kasus.

Sumber: CNBC Indonesia, Kamis 12 Agustus 2021

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only