Ini manfaatkan OSS RBA bagi investasi

 Kementerian Investasi resmi meluncurkan Online Single Submission (OSS) Berbasis Risiko atau OSS Risk Based Management (RBA). OSS RBA ini merupakan portal satu pintu perizinan investasi juga sebagai pemberdayaan UMKM dan pertumbuhan ekonomi nasional.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid mengatakan, terdapat manfaat insentif fiskal dan dan non fiskal bagi para investor yang mengajukan investasi di OSS.

Dalam insentif fiskal, Arsjad menjelaskan, terdapat insentif perpajakan yaitu potongan pajak penghasilan untuk penanaman modal di bidang-bidang usaha tertentu dan/atau di daerah-daerah tertentu (tax allowance).

Dalam insentif perpajakan ini akan juga dikurangi pajak penghasilan badan (tax holiday), pengurangan pajak penghasilan badan dan fasilitas pengurangan penghasilan neto dalam rangka investasi, dan pengurangan kegiatan tertentu atau investment allowance.

“Selain itu terdapat juga insentif kepabenaan yaitu pembebasan bea masuk atas impor mesin serta barang dan bahan untuk pembangunan atau pengembangan industri,” kata Arsjad dalam Kontan webinar, Kamis (12/8).

Sedangkan untuk insentif non fiskal meliputi, kemudahan perizinan berusaha, penyediaan infrastruktur pendukung, jaminan ketersediaan energi, jaminan ketersediaan bahan baku, keimigrasian, ketenagakerjaan, dan kemudahan lainnya yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Arsjad mengatakan, dengan penawaran menarik yaitu kemudahan perizinan ini maka para investor juga dapat memastikan perizinan ini dapat diakses dengan mudah, perlindungan hukumnya juga jelas dan mudah yang diberikan oleh pemerintah. 

“Karena biasanya investor itu ngak mau pusing, jadi dengan adanya kemudahan ini diharapkan dapat menarik investor lebih banyak,” ujarnya.

Untuk mendorong dibukanya lapangan pekerjaan juga sangat dibutuhkan peningkatan investasi 6,6% sampai 7%. Diharapkan dengan adanya OSS RBA ini akan meningkatkan konsumsi rumah tangga di kisaran 5,4% atau 5,5%.

Selain itu motor roda ekonomi Indonesia akan datang dari pengeluaran konsumsi rumah tangga, sehingga Indonesia membutuhkan investor lain di bidang komoditas.

Dengan begitu, Arsjad mendorong agar Kadin Indonesia dan juga pengusaha untuk berinvestasi juga bisa mendorong investor luar agar bisa masuk ke Indonesia, karena Indonesia sangat terbuka untuk investasi dan bisnis. Sehingga semakin banyak yang berinvestasi maka akan semakin banyak lapangan pekerjaan yang dibuka. 

Sumber: nasional.kontan.co.id

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only