Subsidi energi tahun depan melonjak 4,3% menjadi Rp 134 triliun

Pemerintah mematok anggaran subsidi energi di tahun depan sebesar Rp 134 triliun. Angka tersebut melonjak 4,3% dibandingkan outlook tahun ini sebesar Rp 128,5 triliun.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menjelaskan peningkatan subsidi energi tersebut diarahkan dalam tiga kebijakan. Pertama, melanjutkan pemberian subsidi tetap solar sebesar Rp 500 per liter.

Kedua, mengarahkan pelaksanaan kebijakan subsidi LPG tabung 3 Kg dan subsidi listrik menjadi subsidi berbasis DTKS secara bertahap. Ketiga, mendorong pengembangan energi baru terbarukan yang lebih efisien.

“Transformasi energi baru bertahap dan hati-hati karena tahun depan pemulihan ekonom maka akan ditentukan timing dari kekuatan ekonomi sendiri,” kata Menkeu saat Konferensi Pers Nota Keuangan dan RUU APBN 2022, Senin (16/8).

Di sisi lain, Menkeu juga menyampaikan untuk subsidi non-energi tahun depan juga naik 6,6% year on year (yoy) menjadi Rp 72,9 triliun. Anggaran tersebut terbagi ke dalam enam subsidi. Pertama, subsidi pupuk sebesar Rp 25,3 triliun untuk verifikasi dan validasi data peristiwa subsidi pupuk yang diselenggarakan dengan NIK dan pengguna kartu tani.

Kedua, subsidi PSO sebesar Rp 6 triliun untuk mendukung layanan transportasi publik dan penyediaan informasi. Ketiga, subsidi pajak sejumlah Rp 12,7 triliun yakni guna dukungan usaha melalui fasilitas pajak penghasilan (PPh) ditanggung pemerintah (DTP).

Keempat, subsidi bunga kredit program Rp 29 triliun untuk memperluas akses permodalan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) maupun petani melalui subsidi KUR. Selain itu untuk menyediakan anggaran subsidi perumahan MBR.

Sumber: nasional.kontan.co.id

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only