Pabrikan Mobil Minta Diskon PPnBM 100% Dilanjutkan

JAKARTA, investor.id  – Program insentif pajak penjualan atas barang mewah ditanggung pemerintah ( PPn-BM-DTP) sebesar 100% untuk mobil berkapasitas hingga 1.500 cc sangat positif dan layak dilanjutkan. Sebab, program ini mampu membangkitkan industri mobil yang mati suri akibat pandemi Covid-19.

Itu sebabnya, pabrikan mobil meminta pemerintah melanjutkan atau memperpanjang program diskon PPnBM 100%.

Insentif ini juga menjadi penentu (game changer) yang mampu membuat industri otomotif kembali bergairah. Relaksasi PPnBM DTP 100% atau diskon PPnBM 100% dikeluarkan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati  pada Maret 2021 untuk segmen mobil bermesin di bawah 1.500 cc, sedan, 4×2, dengan pembelian komponen lokal 60%. Insentif ini awalnya berlaku hingga Juni, namun diperpanjang hingga 31 Agustus 2021.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), program relaksasi itu mampu mendongkrak penjualan ritel mobil per bulan sebesar 39%, dari 51 ribu unit selama Januari-Februari 2021 menjadi 70 ribu unit per bulan pada Maret-Juli 2021.

Adapun penjualan wholesales atau pembelian_ dealer dari agenpemegang merek (APM) meningkat40%, dari 51 ribu unit selamaJanuari-Februari 2021 menjadi 72ribu unit di Maret-Juli 2021. Alhasil,pelaku industri otomotif menilai  insentif PPnBM-DTP 100% sangatpositif bagi industri dan konsumen.

Chief Executive Officer (CEO) PTAstra International Tbk-DaihatsuSales Operation (DSO/AstraDaihatsu), Supranoto menuturkan,program diskon PpnBM-DTP 100%telah menaikkan penjualan ritel mobilDaihatsu yang mendapatkan fasilitastersebut sebesar 152% selamaMaret-Juli 2021 dibandingkan Januari-Februari 2021, dari 2.197 unitmenjadi 3.835 unit.

Adapun produkDaihatsu yang mendapatkan fasilitasrelaksasi PPnBM DTP 100%adalah Xenia, Terios, GranMax MB,Luxio, dan Rocky  Program relaksasi ini dilakukanpemerintah karena turunnyaaktivitas industri otomotifakibat pandemi Covid-19. BadanPusat Statistik (BPS) mencatatproduksi dan penjualan sektorotomotif Indonesia pada kuartalII-2020 anjlok cukup dalam dibandingkanperiode sama 2019.

Ini membawa efek domino bagisektor-sektor bisnis pendukungyang juga melibatkan banyakusa ha mikro, kecil, dan menengah(UMKM). Atas dasar itu,pemerintah mengambil langkahcepat dengan memberikan stimulus, salah satunya programrelaksasi PPnBM DTP 100%.Namun, ada kekhawatiranpenurunan besaran relaksasiPPnBM DTP menjadi 25% yangmulai berlaku 1 September2021 tidak akan menarik lagibagi konsumen.

Akibatnya,momentum pertumbuhan yangsudah ada bisa hilang. Itulahmengapa Gaikindo sangat berharapPPnBM DTP DTP 100%diperpanjang hingga akhir 2021.

Sekretaris Umum Gaikindo,Kukuh Kumara menyebutkan,program PPnBM DTP DTP 100%sangat positif tidak hanya bagiindustri otomotif, tapi juga industriterkait lainnya, termasuksektor UMKM. Apalagi rasiokepemilikan mobil di Indonesiamasih rendah dibanding NegaraAsean lainnya, yakni 99 unit per1.000 penduduk.

Sebagai perbandingan, rasio kepemilikan mobil di Singapura adalah 211 unit per 1.000 penduduk, Thailand 275 unit per 1.000 penduduk, Malaysia 490 unit per 1.000 penduduk, dan Brunei Darussalam 805 unit per 1.000 penduduk.

Kukuh Kumara optimistis target penjualan mobil 2021 sebanyak 750 ribu unit tercapai, terutama jika diskon PPnBM DTP 100% diperpanjang sampai akhir tahun.

“Memang, pada Juli 2021 ada PPKM Level 4 yang membuat penjualan sedikitmenurun. Akan tetapi, besarannya tidak separah tahun lalu,” kata dia.

Sejalan dengan itu, Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Taufik Bawazier menegaskan, berdasarkan simulasi perhitungan Kemenperin, jika ada penurunan harga sebesar 1%, akan terjadi kenaikan volume penjualan hing ga 3%. Itu sebabnya, program itu sudah tepat, karena mampu memberikan efek bola salju.

Sebab, menurut dia, naiknya penjualan mobil akan membuka banyak lapangan kerja, pendapatan masyarakat meningkat, dan konsumsi naik. Untuk itu, dia berharap program ini bisa bergulir terus.

“Apalagi industri otomotif pada 2019 memberikan kontribusi Rp 700 triliun terhadap produk domestik bruto (PDB) dengan jumlah tenaga kerja sekitar 1,5 juta orang,” ujar Taufik.

Menkeu Sri Mulyani saat memperpanjang kebijakan relaksasi PPnBM 100% mobil baru pada 21 Juni 2021 menyebutkan, kebijakan PPnBM 100% mampu memberikan stimulus positif bagi industri otomotif Indonesia. Perpanjangan insentif PPnBM 100% hingga 31 Agustus 2021 bertujuan memulihkan sektor otomotif yang terdampak pandemic Covid-19.

Berdasarkan data Gaikindo, khusus pada Juli 2021, penjualan mobil domestik melejit 340% menjadi 66.639 unit, dibandingkan bulan sama tahun silam sebanyak 15.145 unit. Lonakan itu ditopang insentif PPnBM DTP 100% dan membaiknya perekonomian nasional.

Dalam kalkulasi para pelaku industri otomotif nasional, insentif PPnBM juga mampu menahan kejatuhan penjualan yang dalam akibat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Ma syarakat (PPKM) Leve 4. Pasar mobil selama Juli 2021 hanya turun 8,3% dibandingkan Juni sebanyak 72.720 unit.

Besaran penurunan itu jauh lebih rendah dibandingkan saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diterapkan secara ketat di beberapa provinsi pada 2020. Kala itu, penjualan mobil menyentuh titik nadir, sebanyak 7.868 unit dan 3.551 unit pada April dan Mei.

Gaikindo memprediksi pen jual an mobil pda Agustus 2021 naik atau minimal stabil, didorong tren penurunan kasus baru Covid-19 dan relaksasi PPKM Level 4.

Selain itu, konsumen diprediksi mempercepat pembelian mobil menjelang habisnya masa diskon PPnBM 100% untuk mobil bermesin di bawah 1.500 cc dan 50% untuk mobil bermesin 1.500-2.500 cc pada Agustus 2021.

Sampai akhir 2021, Gaikindo masih mematok target penjualan mobil 750 ribu unit, dibandingkan pada 2020 sebanyak 532 ribu unit. Per Juli 2021, penjualan mobil tumbuh 60% menjadi 460 ribu unit. Dengan rata-rata penjualan bulanan 60 ribu unit selama lima bulan ke depan, target itu bisa tercapai.

Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM), Anton Jimmi Suwandi menuturkan, insentif PPnBM terbukti mengatrol penjualan mobil domestik. Ini terlihat pada penjualan model-model mobil yang me neri ma insentif itu, seperti Avanza, Rush, hingga Innova.

Faktor kedua pelecut penjualan mobil, kata dia, adalah peluncuran produk baru, seperti Raize yang permintaannya sangat bagus. Ketiga, kini, dealerdealer Toyota agresif menjalankan pemasaran digital dan merilis paket-paket penjualan menarik.

“Tiga faktor ini mampu menjaga kinerja penjualan mobil pada Juli 2021 di tengah PPKM Level 4. Memang, ada imbas penerapan PPKM di Jawa. Akan tetapi, pasar tidak kontraksi dalam, karena sebagian pemain masih berupaya memenuhi outstanding permintaan,” papar Anton di Jakarta, baru-baru ini.

Toyota, kata dia, belum mengubah proyeksi pasar mobil 2021 sebanyak 750 ribu unit. Toyota bakal tetap menjadi pemain mobil nomor satu di Indonesia dengan target pangsa pasar 31% pada akhir 2021. Terdapat enam mobil Toyota yang memperoleh diskon PPnBM DTP 100%, yakni Yaris, Vios, Sienta, Avanza, Rush, dan Raize.

Dengan insentif ini, harga Raize berkisar Rp 202,7-265,9 juta, Rush Rp 240,5-263,33 juta, Avanza Rp 187,6-239,35 juta, Vios Rp 254,1-283,3 juta, Sienta Rp 260,1-356,3juta, dan Yaris Rp 248,3-284 juta.

Data yang dihimpun Investor Daily menunjukkan, mobilmerek lain yang menikmatiinsentif PPnBM DTP 100%adalah Mitsubishi Xpander. Berkatdiskon PPnBM 100% aliastarif 0%, harga Xpander turunberkisar Rp 14-18 juta.

Dengandemikian, harga Xpander di luarwarna putih berkisar Rp 231,5-266,95 juta, sedangkan XpanderCross berkisar Rp 259,54-294,51juta.Mobil Honda juga kebagianinsentif PPnBM. Harga BrioRS kini berkisar Rp 178,3-192,7juta, Mobilio Rp 196,1-248,5 juta,BR-V Rp 238-277,6 juta, HR-V1.5 Rp 284,2-333,6 juta, dan CityHatchback Rp 289-299 juta.

Wuling menjadi satu-satunyapabrikan mobil non-Jepang yangmendapatkan insentif itu. Pabrikanasal Tiongkok itu menikmatidiskon PPnBM untuk New Conferoyang dipasarkan denganharga Rp 146,3 juta (OTR Jakarta)dan New Confero S mulaidari Rp 169,8 juta (OTR Jakarta).

Adapun mobil 1,5-2,5 literyang mendapat diskon PPnBM50% selama April-Agustus 2021adalah Toyota Innova, ToyotaFortuner, Honda CR-V, dan HondaHR-V 1,8 liter. Harga Innovaturun berkisar Rp 21,3-32 juta,sehingga harganya berkisarRp 321-468,5 juta, sedangkanFortuner turun Rp 33,1-40,7 jutajuga dengan harga berkisar Rp478,9-670,9 juta.

Harga CR-V turun berkisar Rp 28,4-25,2 juta, sehingga menjadi Rp 489-540,5 juta, sedangkan HRV 1,8 liter Prestige turun Rp 25,2 juta menjadi Rp 402,3 juta.

Pemerintah memperluas penerapan insentif PPnBM melalui Keputusan Menperin Nomor 839 Tahun 2021 tentang Kendaraan Bermotor dengan Pajak Penjualan atas Barang Mewah atas Penyerahan Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Ditanggung oleh Pemerintah pada Tahun Anggaran 2021.

Relaksasi PPnBM tidak hanya berlaku untuk mobil 1.500 cc ke bawah, tetapi juga 1.500-2.500 cc dengan pembelian komponen dalam negeri (local purchase) di atas 60%.

Terdapat delapan mobil bermesin 1.500-2.500 cc yang mendapatkan relaksasi PPnBM. Jika ditambah dengan mobil bermesin di bawah 1.500 cc, total mobil yang mendapatkan insentif ini mencapai 29.

Diskon PPnBM mobil 1.500- 2.500 cc hanya berkisar 25-50%, lebih rendah dari mobil bermesin di bawah 1.500 cc sebesar 0% untuk tahap awal. Insentif PPnBM mobil 1.500-2.500 cc diberikan dalam dua skema. Pertama, untuk kendaraan 4×2, diskon PPnBM mencapai 50%, dari 20% menjadi 10% untuk tahap I (April-Agustus 2021) dan diskon 25%, dari 20% menjadi 15% untuk tahap II (September-Desember 2021).

Skema kedua, diskon PPnBM kendaraan 4×4 mencapai 25%, dari 40% menjadi 30% untuk tahap I (April-Agustus 2021) dan 12,5%, dari 40% menjadi 35% untuk tahap II (September-Desember 2021).

Sementara itu, insentif mobil di bawah 1.500 cc diberikan secara progresif. Selama tiga bulan pertama (Maret-Mei 2021), tariff PPnBM 0%, kemudian untuk tiga bulan kedua, diberikan diskon PPnBM 50% dari tarif dan untuk tiga bulan ketiga diberikan diskon 25% dari tarif. Kemudian, pemerintah memperpanjang diskon PPnBM 100% untuk mobil di bawah 1.500 cc hingga Agustus 2021.

Kebijakan tersebut diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 77/PMK.03/2021 tentang Pajak Penjualan atas Barang Mewah atas Penyerahan Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah berupa Kendaraan Bermotor Tertentu yang Ditanggung Pemerintah Tahun Anggaran 2021.

Selanjutnya, selama September- Desember 2021, diskon PPnBM mobil berkapasitas mesin di bawah 1.500 cc hanya 25%. Sementara itu, untuk 1.500-2.500 cc, ketentuan insentif PPnBM DTP tidak berubah.

Data Gaikindo juga menyebutkan, peluang penjualan mobil di Indonesia masih besar. Saat ini saja, pasar mobil domestic Indonesia paling besar di Asean, dengan kontribusi sekitar 34%. Ekspor mobil Indonesia pun bertumbuh. Ekspor mobil utuh tak terurai atau completely built up (CBU) Indonesia tumbuh 39,78%, dari 105.229 unit menjadi 146.985 unit per Juni 2021.

Adapun ekspor mobil terurai atau complete knock down (CKD) Indonesia naik 135,18% dari 22.457 unit menjadi 52.816 unit. _

Menurut Hendrayadi Lastiyoso, marketing & customer relations division head PT Astra International Daihatsu Sales Ope ration (AI-DSO), selama Ja nuari–Juli 2021, penjualan Daihatsu secara wholesales tumbuh 64% menjadi 84.111 unit, sedangkan penjualan ritel naik 30% menjadi 77.402 unit.

Hasil ini tidak lepas dari dukungan pemerintah kepada industri otomotif melalui diskon PPnBM. Penjualan ritel Daihatsu, kata Hendrayadi, didukung tiga contributor utama, yakni Gran Max PU sebanyak 21.520 unit atau berkontribusi 27,8%, diikuti Sigra 18.455 unit (23,8%), dan Terios 11.266 unit (14,6%).

Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM)

Adapun penjualan wholesales Daihatsu didominasi Gran Max PU sebanyak 22.469 unit (26,7%), diikuti Sigra 19.038 unit (22,6%), dan Ayla 10.920 unit (13,0%). Honda juga membukukan kinerja yang cemerlang pada Juli 2021, dengan torehan penjualan 8.234 unit, naik 8,7% dibandingkan Juni sebanyak 7.578 unit. Penyumbang penjualan terbesar pada bulan tersebut adalah Brio Satya, Brio RS, dan Honda HR-V 1.5 L.

“Penjualan Honda pada Juli naik dari bulan sebelumnya, antara lain didukung relaksasi pajak pemerintah,” tutur Yusak Billy, business innovation and marketing & sales director PT Honda Prospect Motor.  

Sumber: investor.id, Senin 23 Agustus 2021

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only