Saham Ciputra Development (CTRA) direkomendasikan beli, ini alasannya

Kinerja keuangan PT Ciputra Development (CTRA) di paruh pertama tahun ini tumbuh signifikan. Sentimen pendorong datang dari pemerintah yang memperpanjang fasilitas pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPN DTP) atas properti hingga akhir tahun ini. 

Berdasarkan laporan keuangan hingga semester pertama 2021, pendapatan CTRA berhasil tumbuh signifikan 44% secara year on year (yoy) menjadi Rp 4,02 triliun. Laba bersih emiten properti ini naik 185,22% menjadi Rp 483,47 miliar. 

Segmen bisnis penjualan properti berkontribusi besar pada pertumbuhan kinerja CTRA. Tercatat penjualan apartemen meroket 990,54% menjadi Rp 298,81 miliar. Penjualan kantor naik 90,48% menjadi Rp 548,98 miliar.

Penjualan rumah hunian dan ruko juga tumbuh 32,05% menjadi Rp 2,04 triliun. Penjualan kapling naik 12,09% menjadi Rp 301,42 miliar. Sementara, porsi pendapatan berulang CTRA tumbuh 23,96% menjadi Rp 828,82 miliar.  

Head of Investment PT Reswara Gian Investa Kiswoyo Adi Joe mengatakan, sentimen utama yang menyokong kenaikan penjualan properti CTRA adalah adanya fasilitas PPN DTP. “Jika pemerintah tidak memberi diskon pajak properti, masyarakat tidak akan tertarik untuk membeli rumah di tengah ekonomi yang sedang tertekan akibat pandemi,” kata Kiswoyo, Rabu (1/9). 

Selain itu, Kiswoyo menilai target pasar properti CTRA di kelas ekonomi menengah juga memberi keuntungan pada CTRA. Kiswoyo mengamati daya beli masyarakat ekonomi kelas menengah masih bisa bertahan untuk tetap membeli properti meski di tengah kondisi yang sulit. 

Senada, Ajeng Kartika Hapsari, analis NH Korindo Sekuritas dalam risetnya mengatakan faktor yang mendorong pra penjualan CTRA di tahun ini adalah perpanjangan insentif pajak dan target pasar CTRA yang didominasi masyarakat ekonomi kelas menengah hingga ke bawah. 

Hingga akhir Juni, CTRA berhasil capai angka pra-penjualan sebesar Rp 3,6 triliun dari target tahun ini di Rp 5,9 triliun. Ajeng memproyeksikan pra penjualan CTRA di sepanjang tahun ini tumbuh 8%-9% yoy. 

Ajeng memperkirakan target pra-penjualan tersebut sebagian besar akan tercapai oleh proyek baru yang diluncurkan CTRA. Proyek tersebut antar alain, Citraland Puncak Tidar, Malang, Jawa Timur, dan Citraland Mark Ciracas, Jakarta Timur yang diluncurkan di tahun ini. 

Hingga akhir tahun, Ajeng memproyeksikan pendapatan CTRA tumbuh 9,5% yoy menjadi Rp 8,84 triliun. Sementara, laba bersih juga tumbuh 16,2% yoy menjadi Rp 1.5 triliun. 

Ajeng merekomendasikan beli saham CTRA dengan target harga Rp 1.320 per saham. Sementara,  Kiswoyo merekomendasikan beli CTRA dengan target harga Rp 1.000 per saham. Kompak, Edward Ariandi Tanuwijaya Analis Korea Investment & Sekuritas Indonesia merekomendasikan beli dengan target harga Rp 1.325 per saham. 

Sumber: investasi.kontan.co.id

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only