Realisasi Penerimaan Pajak di KPP Madya Denpasar Capai 67%

Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Madya Denpasar, Bali, Agus Kuncara mengatakan realisasi penerimaan pajak KPP Madya Denpasar hingga Oktober 2021 Rp2,89 triliun per Oktober 2021 atau 67,76% dari target sebesar Rp 4,27 triliun.

“Sampai saat ini penerimaan kami per Oktober ini baru 67,76%. Itu korelasi kondisi pariwisata yang sangat memukul kondisi penerimaan pajak,” tutur Agus dalam Media Gathering Direktorat Jenderal Pajak di Bali, Rabu.

Menurutnya sepanjang 2019 sebelum pandemi Covid -19, realisasi  penerimaan pajak di KPP Madya Denpasar mencapai Rp 5,91 triliun atau 92,96% dari target. Kemudian pada tahun 2020, realisasi tersebut turun menjadi 85,43% atau senilai Rp4,22 triliun.

Penurunan ini tak terlepas dari dampak pandemi Covid-19 yang menekan sektor pariwisata sejak 2020. Padahal sektor pariwisata  kontributor utama bagi provinsi Bali.

Bahkan pada tahun 2020 penerimaan pajak turun hingg 30%.

“2020 pukulan paling hebat bagi kami karena pertumbuhan penerimaan kalau pertumbuhan penerimaan  berarti penerimaan tahun sekarang kalau tumbuh lebih besar dari tahun lalu. Begitu ada pandemi terjun bebas minus 30%,”ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa pada  Mei 2021, Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat diperketat di seluruh wilayah Indonesia, Bali yang selama ini menjadi tujuan wisata pun sepi wisatawam. Karena itu, penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang biasa didapat dari konsumsi wisatawan mengalami penurunan.

“Komposisi Wajib Pajak (WP) di Bali, yang diawasi KPP Madya Denpasar, sebagian besar mendapat penghasilan dari usaha terkait pariwisata. Itu bisa melalui usaha akomodasi, restoran, industri pengolahan, dan jasa terkait,” tuturnya.

Kendati begitu, ia optimistis bahwa kinerja penerimaan pajak akan terus  membaik seiring mulai pulihnya aktivitas ekonomi dan pariwisata di Bali serta melandainya kasus Covid-19.

Disisi lain, kewajiban PCR sebagai syarat penggunaan pesawat telah diubah sehingga masyarakat cukup menggunakan tes antigen untuk bertransportasi dengan pesawat.

Menurutnya semakin banyak msyarakat yang mulai berani berpergian termasuk mengunjungi Bali dengan protokol kesehatan ketat karena harga antigen akan lebih murah dari PCR, maka kinerja ekonomi Bali dapat kembali bergeliat.

“Kondisi sekarang alhamdulillah bergerak minusnya berkurang. Kita harapkan sampai akhir tahun, mudah-mudahan lonjakan kasus tidak ada lagi jadi natal dan tahun baru banyak orang berlibur di sini sehingga berkontribusi kepada penerimaan pajak,” imbuhnya.

Untuk diketahui, wilayah KPP Madya Denpasar meliputi seluruh wajib pajak yang ada di Pulau Bali. Kantor ini beroperasi sejak 2006 dan melingkupi 2.134 wajib pajak dengan target penerimaan Rp 4,27 triliun di 2021. Rincian wajib pajak yang ditangani KPP Madya Denpasar antara lain 268 wajib pajak orang pribadi dan 1.866 wajib pajak badan.

Sumber: investor.id

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only