Utang Kian Terbatas, Rasio Terhadap PDB Melandai

JAKARTA. Pemerintah optimistis penerimaan pajak 2021 bakal melampaui target sehingga penarikan utang bisa di rem. Selain itu, pembiayaan non-utang juga akan dioptimalkan. Alhasil, rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) tahun ini diperkirakan menurun.

Dengan penerimaan pajak yang diperkirakan mencapai target tersebut, pemerintah juga lebih optimistis dengan memperkirakan defisit anggaran tahun ini berada pada kisaran 5,18% hingga 5,45% terhadap PDB. Angka ini di bawah target yang sebesar 5,7%% dalam APBN 2021.

Direktur Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman mengatakan, seiring dengan outlook defisit yang lebih rendah, pembiayaan utang juga akan mengalami penurunan.

Sehingga, “Rasio utang terhadap PDB yang semula dipatok 42%, diperkirakan akan lebih rendah,” kata Luky, kemarin. Penguatan nilai tukar dan perbaikan outlook PDB juga akan mempengaruhi rasio utang.

Asal tahu saja, per akhir September lalu, rasio utang pemerintah mencapai 41,38% terhadap PDB dengan posisi utang mencapai Rp 6.711,52 triliun.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan rasio utang pemerintah di akhir tahun berada pada kisaran 41%-42% terhadap PDB, cenderung lebih rendah dari proyeksi rasio utang Malaysia di angka 71%, Filipina 59%, Thailand 58% dan India 91%.

“Ruang fiskal akan melebar di tengah konsolidasi fiskal yang diupayakan oleh pemerintah,” kata Josua.

Sumber : Harian Kontan Senin 22 November 2021 hal 2

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only