Realisasi penerimaan pajak netto di Kalimantan Utara (Kaltara) hingga Semester I tahun 2022 telah mencapai Rp 992,26 miliar atau sebesar 56,70 persen dari target penerimaan Rp 1,75 triliun.
Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Tarakan, Gerrits Tampubolon, mengatakan penerimaan pajak bruto antara semester I tahun 2022 dengan periode sama tahun sebelumnya naik 45,15 persen.
Jika di semester I tahun 2021 penerimaan pajak di Kaltara tercatat Rp 729,3 miliar, semester I tahun 2022 penerimaan pajak naik menjadi Rp 1,05 triliun.
“Ini Alhamdulillah pertumbuhan yang baik sekali dari administrasi perpajakan, kami ucapkan terima kasih kepada semua stakeholder perpajakan,” kata Gerrits Tampubolon, Kamis (4/8/2022).
Ia menjelaskan, sejumlah jenis pajak yang berkontribusi terhadap penerimaan pajak di Kaltara.
Diantaranya pajak pertambahan nilai atau PPN, lalu pajak penjualan atas barang mewah atau PPnBM, kemudian pajak penghasilan atau PPh.
“Beberapa jenis pajak yang mendominasi di Kaltara masih sama, ada PPN dan PPnBM jadi penyumbang terbesar,” ucapnya.
“Lalu ada PPh sendiri yang dibayarkan sendiri, yaitu PPh yang berasal dari penghasilan individu, dan berikutnya dari Pasal 21 atau dari penghasilan para pekerja sektor swasta dan ASN,” sambungnya.
Terkait sektor usaha, kata Gerrits, sektor pertambangan dan penggalian masih menjadi sektor yang memiliki kontribusi besar untuk penerimaan pajak dari KPP Pratama Tanjung Redeb. Yakni sebesar Rp 98,5 miliar atau 29,01 persen kontribusinya.
Adapun dari KPP Pratama Tarakan, sektor usaha terbesar datang dari sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, yang penerimaannya sebesar Rp 184,7 miliar atau memiliki andil sebesar 20,68 persen.
“Kalau dari Tanjung Redeb itu kontribusi dari pertambangan dan galian ini sektor yang sangat berkontribusi, untuk di KPP Tarakan kontribusi terbesar itu dari hasil bumi, dan yang terbesar juga dari sektor jasa,” ungkapnya.
Sumber: kaltara.tribunnews.com
WA only
Leave a Reply