Harga CPO Lanjutkan Penguatan

Harga kontrak Crude Palm Oil (CPO) di Bursa Malaysia Derivatives lanjutkan penguatan pada perdagangan Senin (7/11/2022). Dengan demikian, harga CPO menguat dalam dua hari beruntun.

Berdasarkan data Bursa Malaysia Derivatives pada penutupan Senin (7/11/2022), kontrak berjangka CPO untuk pengiriman November 2022 naik 78 Ringgit Malaysia menjadi 4.260 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak pengiriman Desember 2022 menguat 69 Ringgit Malaysia menjadi 4.343 Ringgit Malaysia per ton.

Sementara itu, kontrak pengiriman Januari 2023 terkerek 66 Ringgit Malaysia menjadi 4.433 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak pengiriman Februari 2023 naik 67 Ringgit Malaysia menjadi 4.476 Ringgit Malaysia per ton.

Serta, kontrak pengiriman Maret 2023 meningkat 72 Ringgit Malaysia menjadi 4.474 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak pengiriman April 2023 menguat 77 Ringgit Malaysia menjadi 4.447 Ringgit Malaysia per ton.

Research & Development ICDX Girta Yoga mengatakan,  dalam sepekan ini harga CPO bakal bergantung pada rilisnya sejumlah data indikator di pasar. Adapun indicator yang dipantau antara lain rilisnya data ekspor CPO Malaysia untuk periode 1 – 10 November, kondisi cuaca di negara produsen utama CPO, penerapan program biodiesel B40 di Indonesia, perkembangan kasus Covid-19 di Tiongkok, dan kelanjutan situasi di jalur Laut Hitam.

“Potensi resistance dan support kemungkinan masih akan bergerak pada kisaran yang sama dengan akhir pekan lalu, yaitu untuk potensi resistance berada di kisaran harga 4.750 – 5.000 Ringgit Malaysia per ton, dan support di kisaran harga 4.250 – 4.000 Ringgit Malaysia per ton,” ungkap Yoga kepada Investor Daily, belum lama ini.

Yoga menilai, kebijakan pemerintah Indonesia memperpanjang pembebasan pajak ekspor hingga Desember, jika dilihat dari sisi eksportir CPO Indonesia tentunya hal ini akan menjadi sentimen positif. Sebab, harga dapat lebih kompetitif dengan produsen saingan utama, terutama dengan potensi kenaikan permintaan menjelang akhir tahun saat pemberlakuan embargo Rusia nanti.

Menurut Yoga, pergerakan harga CPO di kuartal terakhir tahun ini jika melihat dari kondisi saat ini adanya curah hujan tinggi yang berlangsung hingga awal tahun depan, tentunya berpotensi mengancam produksi di negara produsen utama. Situasi tersebut akan mendorong penurunan pasokan di pasar global, yang sekaligus berdampak positif terhadap harga CPO di kuartal terakhir tahun ini.

Sumber: investor.id

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only