Insentif PPN Bakal Genjot Kredit KPR Perbankan

Pemerintah kembali mengguyur insenntif untuk sektor industri properti di Tanah Air. Setelah sebelumnya Bank Indonesia (BI) memperpanjang kebijakan insentif pembayarn uang muka atau down payment (dp) kredit properti 0% untuk periode januari-desember 2024, kini giliran pemerintah yang akan menebar insentif stimulus.

Terbaru, pemerintah akan menanggung 100% pajak pertambahan nilai (PPN) pembelian rumah dengan harga dibawah 2 miliar. Kebijakan ini berlaku November 2023 hingga Desember 2024.

Insentif ini terbagi dua tahap pertama, insentif PPN akan diberikan 100% November 2023-Juni 2024. Tahap kedua, sebesar 50% akan diberikan untuk periode Juli-Desember 2024.

Tak cuma PPN, Pemerintah juga akan menanggung biaya adiministrasi senilai Rp 4 juta untuk transaksi jual beli rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR)

SVP, Head Of Research Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan menilai, insentif PPN dan Biaya Administrasi pembelian rumah dibawah 2 miliar bisa mendongkrak pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR). “Tapi untuk mengerek penyaluran KPR perlu memperhatikan tren suka bunga dan daya beli masyarakat. Jadi, insentif ini disaat ini pengaruhnya kecil” katanya.

Toh, kebijakan populasi ini disambut positif kalangan bankir. Direktur konsumer PT Bank Tabungan Negara (BTN) Hirwandi Gafar mengatakan, insentif ini akan jadi angin segar. bagi penyaluran KPR. “Karena stimulasi ini akan mempermudah masyarakatt memiliki rumah, terutama bagi para gen Z, millenial da MBR, ” kata Hirwandi, Rabu (25/10).

Target Pertumbuhan

Hingga Agustus 2023, penyaluran KPR BTN tumbuh dua digit di level 10.03% secara tahunan mendi Rp 248,47 Triliun. Pertumbuhan kredit masih ditopang sektor pembiayaan rumah subsidi.

Hirwandi enggan menyebut porsi KPR subsidi, Tapi per juni 2023, KPR subsidi berkontribusi paling besar bagi penyaluran kredit BTN dengan nilai Rp 152,17 Triliun naik 10,86 % secara tahunan.

Adapun nilai pemyaluran KPR di BTN hingga akhir juni 2023 mencapai 269,48 triliun, tumbuh 6,97% secara tahunan. Porsi KPR terhadap total penyaluran kredit di BTN 87,59%. Hingga akhir tahun ini BTN menargetkan penyaluran KPR Tumbuh double digit dibandingkan tahun 2022.

Setali tiga uag, Senior Executive Vice President Micro & Consumer Finance Bank Mandiri Josephus K. Triparakoso menyebutkan, pihak nya membidik pertumbuhan KPR dua digit pada tahun ini.

Josephus mengklaim sampai Oktober 2023, penyaluran KPR Bank Mandiri masih didominasi pembelian rumah dibawah 2 miliar. “Mayoritas pembelian rumah pada pengembangan didominasi first home buyer,” ujar dia,

Catatan saja, sampai Juni 2023, oustanding KPR BMRI mencapai Rp 51,5 Triliun tumbuh 9,33% secara tahunan KPR masih jadi kontributor utama bisnis konsumer BMRI, dengan porsi 48,4%.

Sementara itu, sampai Juni 2023, KPR Bank CIMB Niaga tumbuh 4,8% mencapai Rp 42,30 triliun dibanding 2022, yang sebesar Rp 4,36 triliun, “Mayoritas ticket size KPR CIMB untuk harga rumah dibawah 2 miliar” Ujar Lani Darmawan. Presiden Direktur Bank CIMB Niaga.

Sumber : Harian Kontan, Kamis 26 Oktober 2023 hal 9

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only