SPBU Banyak Dijual di Toko Online, Pertamina Buka Suara..

PT Pertamina (Persero) akhirnya buka suara terkait maraknya pengusaha-pengusaha SPBU di Indonesia yang menjual SPBU-nya di toko-toko penjualan online. Pada dasarnya, pihak PT Pertamina mengklaim bahwa pihaknya menawarkan berbagai keunggulan sebagai mitra SPBU perusahaan.

Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting menyatakan, bahwa dalam penawaran kemitraan SPBU, Pertamina menawarkan berbagai keunggulan.

“Ke depan akan lebih kompetitif, SPBU bukan hanya sekedar tempat pembelian BBM, tapi bisa menjadi one stop service,” terang Irto kepada CNBC Indonesia, Jumat (6/1/2023).

Dalam hal one stop service, Irto menjelaskan bahwasanya SPBU bisa kerjasama dengan produk penjualan lainnya seperti Non Fuel Retail seperti penjualan Pelumas, LPG, hingga brand makanan dan mini market, bahkan brand skala internasional maupun lokal. “Tahun 2022 saja ada tambahan lebih dari 170 SPBU baru,” tandas Irto.

Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) menilai bisnis SPBU punya keuntungan pasti dan pasar yang jelas, tapi banyak faktor yang mempengaruhi bisnis, termasuk beban biaya yang juga tak sedikit seperti soal pajak dan lainnya.

Kalangan pengusaha SPBU menyebut kewajiban satu pajak seperti Pajak Bumi Bangunan (PBB) di DKI Jakarta sudah mencapai ratusan juta per area SPBU. “Saya perkirakan PBB di atas Rp 100 juta lebih, dan itu sangat memberatkan secara organisasi juga, kami sudah minta Pemda mungkin ada kebijakan keringanan pembebanan,” kata Ketua Hiswana Migas DPD III Juan Tarigan kepada CNBC Indonesia, Kamis (5/1/23).

Nilai tersebut mencakup PBB di area strategis seperti Sudirman dan kawasan strategis lainnya di DKI. Alhasil banyak SPBU di kawasan utama mulai banyak yang gulung tikar. Pengusaha bisa jadi memilih area lain yang nilai PBB-nya tidak begitu besar seperti Jakarta.

“Terus terang punya bisnis SPBU di Jakarta dengan Cianjur Selatan sama saja bicara profit tapi kewajiban beda jauh. PBB di sana bisa 1/5 atau 1/10-nya. Umpama jualan sama profit sama-sana Rp 10 juta tiap bulan, tapi kewajiban beda jauh, ini yang akhirnya teman-teman (pengusaha SPBU) melihat nggak menarik dengan beban cost yang ada,” kata Juan.

Pantauan CNBC Indonesia, di Jakarta ada SPBU yang dijual Rp 35 miliar di kawasan Tanjung Priok Jakarta Utara, juga di Duren Sawit ditawarkan dengan harga Rp 30 miliar, dan masih banyak lainnya.

Di Lamudi, penawaran SPBU dijual lebih banyak lagi, misalnya di Pantai Indah Kapuk Jakarta, ada SPBU dilego dengan harga Rp 60 miliar. Sebuah SPBU di Kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan juga dijual dengan harga Rp 30 miliar.

“Dijual SPBU Pertamina siap pakai kondisi bagus. Untuk pom bensin Cirendeu, Luas tanah ±1800m², Sertifikat SHM, tersedia Pertamax – Pertalite – Solar,” tulis penjual dikutip CNBC Indonesia, Rabu (4/1/23).

Selain itu, di Kebon Jeruk tengah dijual SPBU dengan harga Rp 70 miliar, luas bangunan 200 m2, Luas tanah 2143m, serta surat lengkap hak guna bangun. Adapun Legalitasnya izin dari Pertamina, sertifikat tanah dan SPPT PBB.

Sumber: cnbcindonesia.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only