Kala RI Banjir Investasi Asing, Hilirisasi Paling Diminati

Penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp 654,4 atau naik 44,2% dari tahun 2021. Pertumbuhan tersebut cukup luar biasa dibandingkan PMDN yang hanya tumbuh 23,6% menjadi Rp 552,8 triliun.

Menteri Investasi dan Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan dari nilai tersebut, PMA paling banyak mengalir ke Industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya sebesar US$ 11,0 miliar dan posisi kedua adalah Pertambangan US$ 5,1 miliar.

Jika ditelusuri per proyek, dia menuturkan proyek yang nilainya paling besar tahun ini tetap hilirisasi.

“Paling besar tahun ini masih tetap hilirisasi,” tegas Bahlil, selepas konferensi pers realisasi investasi kuartal IV-2022, Selasa (24/1/2023).

Hilirisasi tersebut termasuk metanol, pupuk dan blue amonia. “Kita akan mendorong kepada sektor hilirisasi tidak hanya sektor pertambangan oil and gas, tapi pangan, perikanan, kehutanan,” tuturnya.

Pasalnya, dia meyakini ini adalah kunci agar Indonesia maju. “Enggak ada cara lain dan ini sudah dilakukan negara lain,” ungkapnya. Inggris, menurut Bahlil, sudah melakukan sejak abad ke-16. Kemudian, Amerika Serikat sejak abad ke-20. Saat itu, AS menggunakan pajak progresif untuk pajak impor.

“Tujuannya apa? Hilirisasi kan. China tahun 1980-an, dia memproteksi industri dalam negerinya dengan TKDN 90% tujuannya apa? hilirisasi,” tegas Bahlil.

Begitupula dengan Finlandia, pada tahun 1986, kepemilikan atau saham asing dalam investasi atau proyek tidak boleh lebih dari 20%. Tujuan kebijakan ini adalah nasionalisasi dan hilirisasi.

“Jadi kita harus belajar dari mereka yang sudah maju itulah,” katanya optimistis.

Sumber : Cnbcindonesia.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only