Bayar PPh Rp 100 Miliar, Bank NTT Pembayar Pajak Terbesar di NTT

Kepala KPP Pratama Kupang, Ni Dewa Agung Ayu Sri Liana Dewi menyampaikan Bank NTT merupakan bank terbesar di NTT sehingga menjadi pembayar pajak terbesar. Untuk pembayaran pajak Ayu memastikan sekitar Rp 100 miliar lebih dalam setahun dari pajak PPh 21 yang dipotong dari gaji karyawan.

“Jika di lihat dari tahun ke tahun, kita tidak bisa memukul rata naik atau turun karena bisa jadi di tahun sebelumnya ada proses audit sehingga beberapa kewajibannya belum dibayarkan supaya dibayarkan dilihat dari tahun ini audit yang lebih besar dari tahun 2022 dan bisa tahun 2022 menurun,”jelas Ayu saat konferensi pers di lantai 5 kantor pusat Bank NTT, Rabu, 1 Februari 2023.

Karena secara keseluruhan, lanjutnya, perbankan akan membayar pajak bulanan bisa jadi berbeda-beda. Tidak rutin seperti pengusaha yang lainnya.

Baca juga: Awal Tahun 2023, Bank NTT Berhasil Bukukan Laba Rp 40 Miliar

Menurut Ayu, selama ini kontribusi Bank NTT sangat signifikan dan target di tahun 2023 ini sekitar Rp 1.493 triliun.

“Kami minta support dari Bank NTT dan saya juga berharap mudah-mudahan kinerja Bank NTT tetap bagus,” harap Ayu.

Direktur Teknologi Informatika dan Operasional (TI & Ops), Bank NTT, Hilarius Minggu menerangkan untuk besaran pajak baik yang disetor Bank NTT maupun yang di-collect,. Ada dua pajak badan dari laba setiap tahun biasanya dibayarkan per bulan berdasarkan laba bulanan. Kemudian pada akhir tahun dihitung ulang, bisa saja lebih, bisa saja kurang.

Pada akhir tahun Bank NTT menghitung laba komersial sebelum diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Bank NTT terlebih dulu membayar. Kemudian KAP akan melakukan audit yang hadilnya bisa saja laba turun.

Baca juga: Lakalantas di NTT, Pejalan Kaki Tewas, Ini Kronologinya

“Tentunya ada perbedaan pajak yang kita bayar. Nanti kita proses untuk pengajuan kembali dan selama ini selalu berjalan dengan baik,”ungkap Hila.

Secara global, hitungan pajak badan kurang lebih 22 persen dari laba setelah diaudit yang diperoleh.

“Kemudian kontribusi dari Bank NTT yaitu PPh 21. Gaji yang kami terima itu ada pajaknya. Seperti yang disampaikan kita itu satu tahun di atas Rp 100 miliar,”lanjutnya.

Selain PPh 21 ,PPh Pasal 4 ayat 2 yaitu bunga tabungan dan bunga deposito yang dibayar Bank NTT ke nasabah. Kemudian ada surat-surat kendaraan dan surat-surat gedung yang dipotong pajak.*

Sumber : tribunnews.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only