Adira Finance Catat Kenaikan Pembiayaan Baru Sebesar Rp 31,7 Triliun

Jakarta – PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (Adira Finance) berhasil mencatatkan kenaikan pembiayaan baru sebesar Rp 31,7 triliun pada tahun 2022 atau meningkat 22 persen dibandingkan tahun 2021.

Presiden Direktur I Dewa Made Susila mengatakan capaian tersebut dipengaruhi kenaikan penjualan mobil baru sebesar 17 persen atau 1 juta unit yang didorong perpanjangan masa berlaku insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) dan membaiknya iklim bisnis mengingat kebijakan pembatasan sosial sudah dicabut pada kuartal II 2022.

“Kenaikan ini menyebabkan pertumbuhan piutang sebesar 10 persen. Ini pertumbuhan yang pertama kali sejak tahun 2020, karena 2020 kami turun, 2021 juga begitu, kami baru bisa membalikkan pertumbuhan di tahun 2022,” ujar I Dewa Made dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat, 10 Februari 2023.

Mengingat pertumbuhan piutang sudah meningkat dan adanya asset quality yang baik, lanjut I Dewa Made Susila, perusahaan juga berhasil memperoleh profit bersih Rp 1,6 triliun atau naik 32 persen dibandingkan tahun lalu. Pembukuan laba itu terutama disebabkan penurunan biaya bunga dan biaya kredit sepanjang tahun 2022.

Beban bunga tercatat menurun sebesar 34 persen year on year (yoy) menjadi Rp 729 miliar akibat adanya penurunan jumlah pinjaman dan biaya pendanaan. Begitu pula dengan biaya kredit yang tercatat menurun sebesar 35 persen yoy menjadi Rp 907 miliar.

“Secara NPL (Non-Performing Loans) juga mengalami perbaikan menjadi 1,7 persen dari 2,3 persen pada tahun lalu. Terima kasih atas kondisi ekonomi yang kondusif, orang sudah kembali bekerja, mobilitas sudah bagus, angka komoditas naik,” ucap I Dewa Made.

Sumber : tempo.co

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only