Sisi Konsumsi Perlu Didorong untuk Antisipasi Tantangan Global yang Masih Tinggi

Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemnekeu) mengungkapkan, Indonesia akan dihadapi oleh tantangan global yang eskalasi-nya masih sangat tinggi sehingga berpotensi mempengaruhi pertumbuhan ekonomi tahun ini. Dengan demikian, pemerintah perlu mendorong dari sisi konsumsi untuk mengantisipasi hal tersebut.

Kepala Pusat Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (PKAPBN) Wahyu Utomo mengatakan Indonesia harus tetap waspada mengenai tensi geopolitik yang belum sepenuhnya mereda pada tahun ini.

Selain itu, perlu juga mengantisipasi inflasi global yang belum sepenuhnya bisa dijinakkan, kemudian potensi tingkat suku bunga juga terbilang masih relatif tinggi.

Dia pun menyebut Indonesia juga akan dihadapi pelemahan aktivitas ekonomi Tiongkok, Amerika Serikat, dan Eropa, lalu ada potensi bahwa policy space Indonesia akan makin sempit dari sisi fiskal maupun moneter.

“Artinya, Indonesia harus mengantisipasi kondisi tersebut. Apabila terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi berarti demand global juga akan berkurang,” dalam acara Diskusi Publik: Urgensi Reformasi Subsidi Energi, Selasa (14/2).

Wahyu menerangkan demand global yang berkurang akan berdampak terhadap pelemahan perdagangan. Artinya, akan diikuti kinerja ekspor dan impor yang juga melemah.

Di sisi lain, dia berpendapat ketika suku bunga meningkat tentu berpotensi akan melemahkan investasi. Jadi, dari sisi investasi dan kinerja ekspor itu akan menghadapi tantangan.

“Artinya, kalau ekonomi Indonesia ke depan ingin tumbuh cukup tinggi paling tidak harus mendorong dari sisi konsumsi, terutama konsumsi masyarakat dan pemerintah, untuk menjadi buffer atau bantalan untuk pemulihan ekonomi,” kata dia.

Meski dihadapi sejumlah tantangan, Wahyu menyampaikan ada beberapa hal yang cukup menggembirakan untuk menjadi pendorong perekonomian Indonesia pada tahun ini.

Adapun beberapa hal tersebut, yaitu moderasi harga komoditas yang sudah terjadi saat ini, kemudian adanya relaksasi restriksi Covid-19 di Tiongkok, serta mulai terlihatnya penguatan pemulihan ekonomi di Asia, khususnya ASEAN

Sumber : kontan.co.id

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only