Pajak untuk saham yang dimiliki investor kurang dari satu tahun naik menjadi 20%.
Pungutan pajak atas saham di India yang dimiliki kurang dari 12 bulan menjadi 20%.
India akan melakukan perubahan signifikan terhadap aturan pajak atas keuntungan dari investasi saham dan derivative saham. Ini perubahan pertama kalinya dalam beberapa dekade, sebagai upaya untuk mengekang lonjakan perdagangan spekulatif yang mencapai US$ 5 triliun.
Pemerintah India menetapkan, untuk saham-saham yang dimiliki kurang dari 12 bulan, pajak naik jadi 20%. Ini kenaikan pertama sejak 2008. Sementara pajak untuk saham yang dimiliki lebih dari satu tahun naik jadi 12,5%. Sebelumnya, pajak saham cuma 10%.
Pajak transaksi sekuritas atas opsi saham juga dinaikkan menjadi 0,1%. Sementara kontrak berjangka dikenakan pajak 0,02%. Kebijakan ini akan berlaku efektif mulai Oktober.
Untuk meredam dampaknya pada investor kecil, batas pembebasan capital gain yang memenuhi syarat pembebasan pajak dinaikkan menjadi 125.000 rupee, dari sebelumnya 100.000 rupee.
Lonjakan transaksi derivative saham India mencapai angka tertinggi di dunia. Ini memicu kekhawatiran investor tidak memakai duit untuk keperluan produktif, tapi untuk investasi spekulatif.
Naluri perjudian
Investor merespons negatif beleid ini. “Investor saham tentu tak bisa senang dengan naiknya pajak atas keuntungan jangka panjang dan pendek”, ujar Arun Chulani, Pendiri First Water Capital, dikutip Bloomberg. Sebab kata dia, India dalam periode emas dan bersaing mendapatkan modal asing dari negara berkembang lainnya.
Pejabat pemerintah India telah berulang kali memberikan peringatan dalam beberapa bulan terakhir atas partisipasi ritel yang signifikan dalam perdagangan derivatif. Survei Ekonomi Kementerian Keuangan pada Senin (22/7) memperingatkan, masuknya investor kemungkinan besar didorong naluri perjudian manusia.
Awal tahun ini, regulator pasar turun tangan meredam pasar IPO. Selain itu, baru-baru ini regulator meminta pialang saham menerapkan mekanisme pencegahan dan mendeteksi penipuan.
Pasar saham di India tumbuh seiring melesatnya ekonomi India. Pertumbuhan ekonomi negara ini jadi yang tercepat di dunia. Aliran dana local dan laba tumbuh kuat. Pemerintah juga mempertahankan fokus pada belanja infrastruktur serta komitmen pada kebijakan fiskal yang konservatif.
“Perubahan pajak tidak berdampak signifikan terhadap sentiment pasar,” kata Vikas Khemani, Pendiri dan Kepala Investasi Carnelian Asset Management & Advisors. Dia menyebut, akan tetap percaya diri dalam berinvestasi di India. Tapi momentum perdagangan derivatif ekuitas mulai mereda.
Avanty Nurdiana.
Sumber: Harian Kontan, Kamis 25 Juli 2024.
Leave a Reply