Efek Covid-19, Makin Sulit Bikin Proyeksi Ekonomi

 Pandemi Covid-19 telah berdampak pada perekonomian. Makin meluasnya dampak pandemi Covid-19 membuat upaya untuk memperoleh proyeksi perekonomian juga semakin sulit.

Partner of Tax Research & Training Services DDTC B Bawono Kristiaji mengungkapkan hal tersebut dalam acara webinar series DDTC bertajuk “Outlook Perekonomian 2021 dan Dampaknya Terhadap Perpajakan”. Menurutnya, dinamika ekonomi pada saat ini masih sangat dinamis.

“Ketika kita bicara outlook perekonomian, tentu dewasa ini semakin sulit untuk kita memiliki prediksi yang tepat dan reliable karena dinamika ekonomi sampai sekarang masih bergerak terus,” katanya, Rabu (29/7/2020).

Kondisi tersebut, pada giliarannya juga akan berdampak pada upaya untuk memproyeksi kinerja di sektor pajak yang saat ini masih menjadi penopang pendapatan negara. Apalagi, hingga semester I/2020, penerimaan pajak masih belum optimal.

“Pada awal tahun ini kita punya harapan tinggi bahwa sektor perpajakan dengan adanya reformasi dan pembenahan akan menuju titik yang lebih baik. Namun, adanya pandemi, seperti kata Dirjen Pajak, ini adalah perfect storm,” imbuhnya.

Bawono menambahkan gotong royong perlu diutamakan untuk meredam dampak dari Covid-19. Pasalnya, pemerintah telah bergerak dengan memberikan beragam insentif. Untuk itu, wajib pajak sebagai warga negara sudah semestinya berkonstribusi setidaknya dengan membayar pajak.

Dekan Fakultas Ilmu Administrasi Institut STIAMI Novianita Rulandari dalam sambutannya juga menyebut outlook perekonomian 2021 dibayangi dengan ketidakpastian sebagai akibat dari dampak penyebaran Covid-19.

“Covid-19 membuat ekonomi Indonesia tidak stabil, tidak terkecuali pada sektor perpajakan. Bahkan beberapa lembaga internasional memprediksi bahwa ekonomi Indonesia akan sulit untuk mengalami kenaikan,” kata Novianita.

Penerimaan perpajakan, sambungnya, mengalami kontraksi yang cukup dalam. Terdapat dua faktor yang menyebabkan penerimaan pajak mengalami penurunan. Pertama, kondisi dunia usaha yang sedang mengalami kesulitan. Kedua, belanja pemerintah yang meningkat untuk memberikan insentif .

Adapun webinar ini merupakan seri kedua dari 14 webinar yang diselenggarakan untuk menyambut HUT ke-13 DDTC yang akan jatuh pada 20 Agustus mendatang. Webinar series ini diselenggarakan bersama 15 perguruan tinggi dari 26 perguruan tinggi yang telah menandatangani kerja sama pendidikan dengan DDTC. (kaw)

Sumber : ddtc.co.id

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only