Insentif Pajak Tak Mampu Lindungi Industri Properti dari Lonjakan Covid

JAKARTA – Pergerakan industri properti sejak pandemi terjadi di awal 2020 memperlihatkan pola yang tidak stabil. Naik turun pasar properti masih menunjukkan sebuah kondisi jangka pendek dan belum membentuk pola jangka panjang yang stabil. Meskipun mulai terjadi pertumbuhan tipis sejak semester II tahun 2020, pasar properti diperkirakan masih rentan terhadap penurunan yang lebih dalam lagi.

Tingkat pertumbuhan pasar perumahan di Jabodebek-Banten pada periode semester I tahun 2021 diperkirakan mengalami kenaikan 12,2% dibandingkan periode yang sama tahun 2020. Namun, beberapa faktor masih dirasakan akan membawa dampak negatif bagi pasar perumahan.

“Secara fundamental properti dan ekonomi, sebenarnya pasar perumahan relatif tidak bermasalah. Faktor penentu penting yang sekaligus bisa menjadi game changer adalah efektifitas vaksin dan meredanya pandemi. Selama ini masih belum dapat dikendalikan, pasar perumahan masih tidak stabil dan berpotensi terpuruk lebih rendah dibandingkan tahun 2020,” jelas CEO dan founder Indonesia Property Watch Ali Tranghanda di Jakarta, Rabu(30/6/2021).

Lebih lanjut Ali menjelaskan bahwa dengan perkembangan pandemi yang masih cukup tinggi, berpotensi untuk dilakukannya lockdown atau PPKM/PSBB. Hal ini pastinya akan memengaruhi keinginan pasar untuk membeli properti dan jeda tunda pembelian properti semakin lama lagi.

“Pasar akan melihat faktor ketidakpastian yang semakin tinggi. Berdasarkan catatan Indonesia Property Watch, pasar properti sempat anjlok sampai 50,1% di awal terjadinya pandemi di triwulan I tahun 2020,” ungkap Ali.

Sumber : Sindonews.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only