Harga Minyak Goreng Melonjak, India Pangkas Tarif Bea Masuk CPO

NEW DELHI – Pemerintah India memangkas tarif bea masuk atas impor minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) dari 15% menjadi 10% selama tiga bulan ke depan menyusul tingginya harga minyak goreng di pasar domestik.

Central Board of Indirect Taxes and Customs (CBIC) menyatakan pemangkasan tarif bea masuk dari 15% menjadi 10% tersebut akan membuat beban pajak dan bea masuk yang ditanggung importir CPO turun dari 35,75% menjadi 30,25% selama 3 bulan ke depan.

“Ketentuan ini berlaku terhitung sejak 30 Juni 2021 hingga 30 September 2021,” tulis Central Board of Indirect Taxes and Customs (CBIC) dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (30/6/2021).

Harga produk minyak kedelai dan minyak kelapa sawit di India tengah mengalami kenaikan lebih dari 2 kali lipat dalam 1 tahun terakhir. Hal ini memberikan beban tambahan kepada masyarakat India yang mengalami penurunan penerimaan akibat pandemi Covid-19.

Minyak kelapa sawit adalah minyak yang paling banyak digunakan dan diimpor di India. Tercatat, impor minyak kelapa sawit memiliki kontribusi sebesar 60% terhadap total impor minyak nabati India.

Meski impor minyak kelapa sawit tercatat sangat dominan, minyak kelapa sawit tercatat lebih banyak digunakan oleh pengusaha pada sektor makanan dan minimun seperti restoran dan lain-lain. Konsumen rumah tangga tercatat lebih banyak mengkonsumsi minyak kedelai, minyak bunga matahari, dan rapeseed oil.

Sementara itu, pemangkasan tarif bea masuk kemungkinan besar bakal direspons para pelaku usaha untuk menaikkan volume impor CPO hingga 3 bulan ke depan.

“India bisa menambah impor CPO-nya hingga 500.000 ton pada 3 bulan ke depan dengan rata-rata impor bulanan mencapai 850.000 ton,” ujar Chief Executive Sunvin Group Sandeep Bajoria seperti dilansir zawya.com.

Sumber : DDTCNews

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only