Penjualan Terdorong Insentif PPN

Melihat prospek penjualan emiten properti hingga akhir tahun 2021

JAKARTA. Pasar properti masih tertekan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Toh, sejumlah emiten properti masih optimistis dapat meraih target pendapatan pra penjualan (marketing sales) tahun ini.

Demi mengejar penjualan, beberapa emiten properti akan meluncurkan proyek baru. Emiten juga memanfaatkan insentif pajak pertambahan nilai (PPN) untuk pembelian rumah yang diperpanjang hingga akhir 2021.

PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) optimistis bisa meraih marketing sales Rp 7 triliun hingga akhir tahun ini. Direktur BSDE Hermawan Wijaya mengatakan, pada semester I lalu marketing sales sudah mencapai 65% target tahun ini, atau sekitar Rp 4,5 triliun. Angka tersebut tumbuh 56% secara tahunan.

Penjualan BSDE juga tertolong pemberian insentif PPN ditanggung pemerintah untuk pembelian rumah tapak dan unit hunian rumah susun. “Pemberian insentif ini selaras dengan program penjualan nasional yang telah kami promosikan sepanjang 2021,” kata Hermawan kepada KONTAN, Jumat (3/9).

Demi menggeber penjualan properti ready stock, BSDE telah meluncurkan program promosi Wish For Home yang berlangsung sejak Maret hingga Desember 2021. Program ini menawarkan opsi pembayaran kas keras dan KPR ekspres. Dengan tambahan insentif PPN ini, program ini sukses menarik minat konsumen melakukan pembelian rumah.

Bunga menarik

Direktur PT Intiland Development Tbk (DILD) Archied Noto Pradono menyebut, PPKM memang membuat kegiatan penjualan properti terhambat. Tapi dia optimistis dapat mengejar target marketing sales Rp 2 triliun.

Untuk mengejar target, DILD akan melepas unit inventory dan unit yang bisa serah terima akhir tahun, terutama rumah tapak. Perusahaan ini juga menawarkan bunga KPR dan KPA menarik, bonus hadiah dan promosi offline dan online.

Di semester I-2021, DILD membukukan marketing sales Rp 947 miliar, hampir 50% dari target tahun ini. Sekitar 40% dari penjualan ini berasal dari proyek yang berada di Surabaya, Jawa Timur.

PT Ciputra Development Tbk (CTRA) masih membidik marketing sales Rp 5,9 triliun. Direktur CTRA Tulus Santoso yakin target tercapai lantaran marketing sales di paruh pertama tahun ini sudah setara 61% dari total target satu tahun. “Penjualan naik 77% secara tahunan menjadi Rp 3,6 triliun,” ujarnya.

CTRA akan fokus menyasar pasar end user. CTRA telah meluncurkan dua proyek baru, yakni apartemen CitraLand Mark Ciracas di Jakarta Timur dan proyek residensial CitraLand Puncak Tidar seluas 32 hektare di Malang.

Analis NH Korindo Sekuritas Ajeng Kartika Hapsari dalam risetnya menulis, CTRA diuntungkan subsidi PPN terutama karena pasarnya didominasi menengah ke bawah. Dia memperkirakan marketing sales CTRA tumbuh 8%-9% .

Ajeng juga memprediksi marketing sales BSDE naik 12%. Dia merekomendasikan beli CTRA dan BSDE dengan target harga masing-masing sebesar Rp 1.320 dan Rp 1.345.

Sumber: Harian Kontan Senin 06 September 2021 hal 4

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only