Kemendag: Ekspor Game Lokal Lebih Mudah Dibanding Produk Migas

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga menyebut kementeriannya bakal memfasilitasi pengembangan game lokal. 

Sebab, selain potensinya yang besar, game lokal secara teknis juga lebih mudah untuk diekspor, jauh lebih sederhana daripada ekspor produk migas dan nonmigas. 

Menurut Jerry, mudahnya ekspor game didorong dua hal, yakni yang pertama, game adalah sebuah produk yang digital dan kedua banyak fasilitas digital pula yang bisa mengembangkan perdagangan game lokal ke seluruh dunia.

“Jadi secara teknis memang sangat lebih mudah. Kita tidak perlu raung besar dan berbagai fasilitas untuk gudang, tidak melalui berbagai macam pemeriksaan custom dan sebagainya. Selain itu, sudah banyak platform dan aplikasi yang mendukung perdagangan game, khususnya, dan produk digital, pada umumnya. Ada yang bergerak di bidang pembayaran, ada yang bergerak di bidang marketing dan sebagainya,” ujar Jerry kepada wartawan yang ditulis, Rabu (3/11/2021). 

Lantaran relatif sederhana dan mudah, maka perdagangan game lokal juga lebih murah dan lebih efisien dalam distribusinya. Biaya-biaya yang dikeluarkan murni dari biaya distribusi itu sendiri. 

Ini berbeda dengan distribusi barang yang sering menanggung beban biaya tak terduga. Biaya tak terduga ini juga termasuk biaya penyusutan nilai barang karena busuk, rusak di jalan dan segala macam. Ini tidak sepenuhnya terjadi di industri game.

Mengenai potensi, Wamendag mengapresiasi kreatifitas dan tekad anak muda Indonesia untuk menggarap sektor yang relative baru ini. Salah satu yang diberikan apresiasi adalah anak-anak muda yang memproduksi game Lokapala.

Lokapala punya keunikan karena memasukkan ciri khas Indonesia baik dari segi latar cerita maupun karakter-karakternya. Lebih jauh, Jerry berharap game-game macam Lokapala punya tempat sendiri di tengah game-game asing macam Mobile Legend, PUBG dan sebagainya.

Karena itu, Wamendag berharap terus meningkatkan koordinasi dan kolaborasi untuk memfasilitasi pengembangan game lokal.

Ia juga meyakini, anak-anak muda Indonesia penuh dengan talenta untuk bisa memproduksi game-game yang berkualitas. Jika ini terjadi maka hasil akhirnya sangat menguntungkan ekonomi Indonesia.

“Ada pajak yang masuk ke negara, ada lapangan kerja yang tercipta, ada industri perbankan dan non perbankan yang bergerak dan ada banyak industri turunan yang akan terpicu juga. Jadi, multiplier effect-nya jelas, bukan hanya ke bawah tetapi juga ke samping dan ke segala arah,” imbuh Jerry. 

Saat ini kata Jerry sudah ada upaya lintas kementerian yang serius untuk mendukung pengembangan game local. Di sektor produksi ada Kementerian Parekraf dan Kementerian Pendidikan Nasional. Kementerian Perdagangan sendiri fokus pada fasilitasi perdagangannya melalui Direktorat Bina Usaha. 

Jerry juga mengaku sudah berkoordinasi dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga serta KONI agar makin banyak yang menggunakan game lokal.

Masih menurutnya, game lokal macam Lokapala sendiri sudah didorong untuk punya turnamen tersendiri, termasuk yang memperebutkan Piala Presiden.

“Caranya adalah dengan membuat event, memasukkan game lokal sebagai bagian dari pertandingan E-Sport dan sebagainya. Intinya harus ada kampanye dan marketing game lokal secara terus-menerus agar makin banyak peminat dan pengguna. Ini akan memberikan insentif bagi developer game lokal,” pungkas Jerry.

Sumber: suara.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only