Gak Nyangka! RI Juara Ke-8 Penyumbang Emisi Karbon Dunia

Badan Koordinator Penanaman Modal BKPM) atau Kementerian Investasi mencatat bahwa Indonesia berad di peringkat ke-8 dalam menyumbang emisi karbon terbesar di dunia. Dengan urutan itu, tentu menjadi tantangan tersendiri untuk Indonesia membersihkan dunia melalui transisi energi dari yang fosil ke energi hijau atau energi baru terbarukan (EBT).

Staf Khusus Menteri Investasi/ Kepala BKPM RI, Pradana Indraputra, mengatakan peringkat tersebut memang naik dari tahun sebelumnya, namun sebetulnya angka emisi karbon RI terus melandai.

“Perusahan-perusahaan swasta mempunyai komitmen masing-masing menargetkan reduce carbon emission. Perusahan MNC gak lagi nyari listrik, bukan jadi isu fundamental, tapi bagaimana kita menyediakan listrik bersih bantu mereka penuhi komitmen tersebut,” ujar Indra dalam Media Briefing Asosiasi Energi Surya Indonesia terkait kendala PLTS atap di segmen commercial and industry (C&I), Selasa (15/2/2022).

Untuk itu, Indra mengungkapkan BKPM memiliki cara tersendiri agar peringkat dan angka emisi karbon dapat dikurangi. Pertama, saat ini BKPM menjadi wadah persetujuan insentif fiskal, di mana di dalamnya terdapat Tax Holiday dan Mini Tax HolidayTax AllowanceImport Duty Facility, dan Investment Facility in SEZ.

“Salah satu sub sektor di sana adalah energi terbarukan. Mudah-mudahanpaska hari ini ada komunikasi lebih intens rumuskan ini, terutama teman-teman asosiasi,” tutur Indra.

Selain itu, BKPM melalui perpres nomor 42 tahun 2020, BKPM juga resmi menjadi lembaga penilai untuk proses perizinan yang akan berdampak dana alokasi khusus yang ada di Kementerian Lembaga dan Pemerintah Daerah seperti Kabupaten/Kota atau Provinsi. Hal ini jelas akan membuat BKPM berwenang dalam perizinan energi hijau di setiap daerah.

“Tugas umum bagi kami yaitu memfasilitasi investasi di Indonesia. Pasti tidak sempurna, ada kekurangan, tapi jangan sampai kekurangan ini menyurutkan semangat kita turunkan emisi,” pungkas Indra.

Seperti yang diketahui, Indonesia memiliki target netral karbon hingga tahun 2060. Saat ini tercatat bahwa Indonesia memiliki potensi energi baru terbarukan atau energi hijau mencapai 3.685 Giga Watt (GW). Dari besarnya potensi itu, saat ini pemanfaatan energi hijau itu baru mencapai 11 GW atau 3%.

Sumber: cnbcindonesia.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only