Jokowi: Lebih dari 400 Tahun RI Tak Berani Stop Ekspor Bahan Mentah

Presiden Joko Widodo mengatakan, Indonesia sudah lebih dari 400 tahun tidak berani menghentikan ekspor bahan mentah atau raw material. Oleh karenanya sejak 2020 Jokowi berupaya untuk memulai memberhentikan ekspor bahan mentah secara bertahap. “Pada 2020 saya sudah sampaikan stop nikel. Enggak boleh ekspor lagi nikel. Kiriman harus minimal setengah jadi, kemudian nanti berikutnya harus barang jadi, sehingga nilai tambah kita ada di sini,” ujar Jokowi dalam sambutannya pada Rapim TNI-Polri 2022 yang digelar di Mabes TNI, Jakarta, Selasa (1/3/2022).

“Kita sudah 400 tahun lebih untuk kita tidak memiliki keberanian untuk melangkah ke sana (stop ekspor bahan mentah), ini yang namanya transformasi ekonomi,” lanjutnya. Jokowi menjelaskan, selama lebih dari 400 tahun Indonesia mengekspor bahan mentah berupa nikel, tembaga, hasil pertanian dan perkebunan hanya sedikut nilai yang dihasilkan. Oleh karenanya, Indonesia kini harus mulai memikirkan nilai tambah dari hasil ekspor. Caranya yakni membiasakan ekspor untuk barang jadi atau setengah jadi. “Nilai tambah itu apa? Terbuka lapangan pekerjaan yang gede di Indonesia, pajaknya bayar di Indonesia, bea keluar bayar di Indonesia, PPN bayar di indonesia, PNBP penerimaan negara bukan pajak, ada di Indonesia, dapat semua kita di situ,” jelasnya. “Meskipun kita masih dibawa ke WTO, digugat oleh Uni Eropa, kalau kita tidak berani mencoba seperti itu, tidak berani melakukan seperti itu sampai kapan pun yang kita kirim hanya bahan mentah dan kita tidak dapat apa-apa,” tegas Jokowi.

Jokowi menuturkan, setelah menghentikan ekspor nikel mulai 2020, pada tahun ini Indonesia akan menghentikan ekpsor bauksit. Pada 2023, rencananya pemerintah akan menghentikan ekspor tembaga. “Tembaga dicampur dengan nikel bisa menjadi baterai, bisa menjadi sodium ion, bisa menjadi barang-barang setengah jadi maupun barang jadi, sehingga tadi nilai tambah itu ada di dalam negeri. Inilah yang kita maksud dengan transformasi ekonomi,” tambahnya.

Sumber: nasional.kompas.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only