Mengulik Reksa Dana Syariah, Investasi Aman dan Halal

Reksa dana syariah kerap menjadi pilihan calon investor yang ingin melakukan investasi berdasarkan syariat. Selain mudah untuk pemula dan tak membutuhkan modal besar, calon investor bisa mendapatkan imbal hasil atau return yang menarik.
Seperti reksa dana konvensional, reksa dana syariah juga dikelola oleh Manajer Investasi dan Bank Kustodian. Bedanya, dana investasi reksa dana syariah hanya berasal dari investor, yang kemudian digunakan pada produk berbasis dan berprinsip syariah, misalnya sukuk, pasar uang, serta saham yang ada di Daftar Efek Syariah (DES), yaitu kumpulan efek-efek yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah. DES ini dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau pihak lain sesuai penunjukan.

“Dalam praktiknya, reksa dana hanya akan berinvestasi pada efek syariah yang terdaftar dalam Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). Saham-saham yang terdaftar dalam indeks sudah dipastikan bahwa perusahaan menjalankan usaha sesuai prinsip syariah,” demikian tulis Ajaib pada situs resmi.

Secara umum, ada empat produk reksa dana syariah. Keempat produk itu adalah RDSPU (Reksa Dana Pasar Uang Syariah), yaitu reksa dana yang memiliki produk 100 persen di pasar uang; RDSPT (Reksa Dana Syariah Pendapatan Tetap) yang memiliki produk dengan perbandingan 20 persen produk pasar uang dan 80 persen dalam bentuk sukuk.

Selanjutnya, ada RDSC (Reksa Dana Syariah Campuran) dengan 20 persen produk pasar uang, 30 persen sukuk, dan 50 persen dalam bentuk saham syariah. Terakhir, RDSS (Reksa Dana Syariah Saham) yang mempunyai 20 persen pasar uang dan 80 persen saham syariah.

Keunggulan Reksa Dana Syariah
Dengan kemudahan yang ditawarkan, reksa dana syariah menjadi pilihan populer bagi para investor. Pada 2019, jumlah produk reksa dana syariah bertumbuh signifikan sebesar 18,3 persen dari 224 produk menjadi 265 produk.

“Mengapa produk reksadana syariah bisa tumbuh dengan pesat, tentu saja jawabannya kembali ke prinsip ekonomi dasar, supply atau penawaran akan terus tumbuh seiring dengan tingginya demand atau permintaan pasar,” lanjut Ajaib pada keterangan yang sama.

Adapun lima keunggulan yang membuat produk reksa dana syariah diminati. Pertama, adalah modal yang tak banyak. Anda bisa memulai investasi dengan nominal Rp100 ribu saja. Dengan iklim investasi yang cukup baik, kemungkinan imbal hasil pun cukup menjanjikan.

Kedua, sebagai investasi jangka panjang. Jika Anda memiliki produk syariah berjenis saham, jangan terburu-buru menjual reksa dana saat hasilnya merah. Lebih baik Anda menyimpannya, karena investasi ini cocok sebagai rencana jangka panjang yang memiliki profil risiko tinggi dan imbal hasil yang baik.

Ketiga, bebas pajak. Pada 2019, Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) Kementerian Keuangan memberikan relaksasi kepada investor berupa pajak nol persen kepada Wajib Pajak (WP) yang memiliki reksa dana, Dana Investasi Infrastruktur (DINFRA), Dana Investasi Real Estate (DIRE), dan Kontrak Investasi Kolektif-Efek Beragun Aset (KIK-EBA).

Keempat, proses yang dipastikan transparan. MI akan melaporkan portofolio reksa dana berisi Nilai Aktiva Bersih (NAB), keuntungan, biaya, dana kelolaan, hingga alokasi dana investasi setiap hari. Terakhir, reksa dana syariah dijamin aman dan halal sesuai syariat.

Tips Sukses Berinvestasi Reksa Dana Syariah
Jika sudah yakin hendak memulai investasi reksa dana syariah, berikut adalah beberapa tips yang akan mempermudah Anda. Jangan lupa untuk memastikan diri memiliki asuransi sebagai proteksi sebelum berinvestasi, serta menyiapkan dana darurat. Dana darurat ideal untuk seseorang yang belum menikah sebesar 6 kali pengeluaran bulanan, dan lebih besar bagi yang sudah menikah.

1. Tujuan yang Spesifik dan Realistis

Berinvestasi sejak dini artinya ada lebih banyak kesempatan untuk memenuhi kebutuhan mendatang, seperti dana pensiun atau membeli produk impian. Namun sebelumnya, Anda bisa terlebih dahulu membuat tujuan yang spesifik dan realistis, sesuai penghasilan. Pastikan arus kas keuangan Anda baik, sertakan juga perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk mengumpulkan uang, dan hindari berutang untuk berinvestasi.

2. Tentukan Saving Rate

Langkah selanjutnya, tentukan besaran saving rate yang harus Anda sisihkan dari pendapatan per bulan agar target dapat tercapai.

3. Konsisten Menabung ala Dollar Cost Averaging

Konsistensi menjadi salah satu kunci keberhasilan investasi. Ingatlah untuk menyisihkan uang dalam nominal yang sama untuk diinvestasikan, tanpa terpengaruh naik dan turunnya instrumen.

Berinvestasi melalui Ajaib akan menjadi keputusan tepat, di mana aplikasi investasi tersebut telah dipercaya oleh lebih dari 1 juta pengguna, dan mendapatkan berbagai penghargaan. Tanpa minimum investasi dan kemudahan mendaftar, Ajaib cocok untuk pemula karena menyediakan materi pembelajaran bermain saham yang tak sedikit.

Sumber: cnnindonesia.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only