Penerimaan Sektor Minerba Rp124 Triliun di 2021, Tertinggi dalam 5 Tahun Terakhir

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mencatat, penerimaan negara dari sektor pertambangan mineral dan batu bara (minerba) mencapai Rp124,4 triliun di 2021. Nilai tersebut mencakup pajak, bea keluar, hingga Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

“Ini adalah penerimaan yang tertinggi dalam 5 tahun terakhir,” katanya dalam acara Peluncuran SIMBARA dan Penandatanganan MoU Sistem Terintegrasi dari Kegiatan Usaha Hulu Migas, Selasa (8/3).

taboola mid article

Sri Mulyani menjelaskan, pencapaian rekor penerimaan negara dari sektor minerba tersebut didorong meningkatnya harga komoditas pertambangan. Salah satunya batu bara.

“Tentu kenaikan harga komoditas mineral dan batu bara memberikan kontribusi besar,” bebernya.

Di meminta, capaian positif ini dijadikan momentum antar kementerian/lembaga dan pemerintah daerah untuk memperkuat sinergi dalam membangun sistem informasi pengelolaan batu bara (Simbara). Tujuannya untuk memperkuat pengawasan sekaligus meningkatkan iklim bisnis sektor minerba di Tanah Air.

“Di era digital ini, integrasi proses bisnis dan integrasi antar kementerian/lembaga seharusnya mudah dan harus bisa dilakukan. Ini menjadi kunci penting perbaikan tata kelola dan penguatan pengawasan serta untuk perbaikan layanan terhadap dunia usaha,” tutupnya.

PNBP Minerba

Direktorat Jenderal Mineral Dan Batubara Sama Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp75,15 triliun sampai dengan akhir 2021. Capaian ini meningkat sekitar 192 persen dari target semula yakni Rp39,1 triliun.

Direktur Jenderal Mineral Dan Batubara, Ridwan Djamaluddin mengatakan, untuk 2022, target penerimaan PNBP minerba diturunkan menjadi Rp42,36 triliun, jauh dibandingkan penerimaan 2021. Penurunan in dibuat berdasarkan asumsi produksi batubara sebesar 550 juta ton dengan nilai Harga Batubara Acuan (HBA) USD67,3.

“HBA itu dinamis sifatnya, kita juga memperkirakan HBAnya akan lebih dari USD67,3 sehingga mudah-mudahan nanti realisasi tahun 2022 juga cukup tinggi dan juga dari volume produksi kami memperkirakan akan jatuh di 550 juta ton di mana diwujudkan dari RKAB yang sudah kita keluarkan selama ini,” jelas Ridwan, dalam konferensi Pers Capaian Kinerja Tahun 2021 dan Rencana 2022 Direktorat Jenderal Mineral Dan Batubara, ditulis Jumat (21/1).

Selain PNB, kinerja realisasi investasi pada 2021 juga menorehkan capaian cukup baik. Ini terlihat dari hasil realisasi investasi yang menyentuh nilai USD4,52 miliar atau 105 persen dari yang sudah ditargetkan sebesar USD4,30 miliar.
Kemudian untuk 2022 rencana investasi di minerba adalah sebesar USD5,01 miliar.

“Kami menyadari kondisi pandemi covid yang masih berlangsung tapi kami tetap optimis tahun 2022 akan terjadi peningkatan investasi di minerba,” ujarnya.

Sumber: merdeka.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only