Meski Ekonomi Global Suram, Bahlil Optimis RI Punya Harapan

Kondisi perekonomian global saat ini sangat mengkhawatirkan, seiring tingginya tingkat inflasi di berbagai negara, hingga risiko resesi yang ada di depan mata. Meski demikian, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa Indonesia masih punya harapan di tengah kondisi tak menentu tersebut.

“Seperti biasa, kita tahu bahwa ekonomi global sangat menghantui perekonomian di semua negara, termasuk Indonesia. Saya mau sampaikan meski ekonomi tidak menentu, narasi yang saya bangun ekonomi gelap, tapi secercah harapan investasi agak terang,” kata dia dalam konferensi pers Realisasi Investasi Kuartal III-2022, Senin (24/10/2022).

Bahlil menegaskan bahwa di tengah dinamika ekonomi global yang lesu itu, investasi di Indonesia berhasil melaju kencang. Di mana Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi kuartal III-2022 mencapai Rp 307,8 triliun, tumbuh 1,9% secara quarter-on-quarter (qoq) dan tumbuh 42,1% secara year-on-year.

Adapun menurut dia dengan capaian realisasi investasi kuartal III-2022, total tenaga kerja yang berhasil diserap mencapai 325.575 orang.

Bahlil juga memastikan bahwa aliran investasi ke Indonesia tidak akan terpengaruh oleh ‘slowdown’ di China. Menurut Bahlil, kondisi Indonesia saat ini cukup baik, ekosistem logistik berjalan dengan baik, pemetaan regulasi dan insentif semakin baik, stabilitas politik pun bagus. Alhasil Indonesia lebih baik jika dibandingkan negara lain.

“Saya tetap yakin realisasi investasi, terutama hilirisasi, China dorong hilirasisi, jadi saya melihatnya sekalipun di sana meski slowdown investasi kita baik baik saja,” papar dia.

Selain IKN, Bahlil mengungkapkan ada lima sektor dengan realisasi investasi terbesar di kuartal III-2022, yang mendukung hilirisasi industri yang menjadi prioritas investasi.

Pertama adalah industri logam dasar bukan mesin sebesar Rp 44,0 triliun yang tumbuh 14,3%. Disusul transportasi di posisi kedua sebesar Rp 32,5 triliun, tumbuh 10,6%.

Untuk posisi ketiga ada sektor perumahan dan kawasan industri Rp 28,9 triliun, naik 9,4%. Kemudian posisi keempat ada sektor pertambangan sebesar Rp 28,3 triliun atau tumbuh 9,2%. Terakhir, listrik, gas, dan air sebesar Rp 27,3 triliun yang juga tumbuh 8,8%.

Tidak hanya itu, per Januari-September 2022, penanaman modal asing dan dalam negeri telah mencapai Rp 892,4 triliun atau tumbuh 35,3% (yoy).

“Capaiannya dari target Rp 1.200 triliun telah mencapai 74,4%,” pungkas Bahlil.

Sumber: cnbcindonesia.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only