Bye TV Analog, Selamat Datang Era Digital

Siaran TV analog di Jabodetabek resmi dimatikan di sejumlah wilayah pada 24:00 hari Rabu (2/11/2022). Menteri Kominfo Johnny Plate mengakui jika perjalanan digitalisasi penyiaran merupakan perjalanan yang panjang.

Pilihan Redaksi

“Perjalanan ini panjang, sangat panjang dan sangat berliku. Melalui silang pendapat, dukungan pro dan kontra yang terjadi. Namun tujuan kita sama menjaga dan mengawal industri dengan baik. Agar pertelevisian kita memebrikan layanan yang terbaik bagi rakyat,” kata Johnny dalam acara Penghentian Siaran TV Analog, di Kantor Kementerian Kominfo, Kamis dini hari (3/11/2022).

Khusus untuk Jabodetabek, dia menjelaskan ini menjadi tonggak sejarah. Termasuk meminta semua pihak untuk bekerja sama agar bisa melakukan Analog Switch Off bisa dilakukan di wilayah lain dengan baik.

“Di 341 lainnya kita awal Jabodetabek, terdapat 25 lembaga ini awal perjalanan, bergandengan tangan agar wilayah berikut secara teknis sesuai kondisi setempat,” kata Johnny.

Dalam kesempatan itu dia menjelaskan berbagai dampak yang timbul setelah melakukan migrasi ke siaran digital. Salah satunya adalah efek multiplier digital dividend, yang menurut Boston Consulting Group bisa meningkatkan pajak dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp 77 triliun serta PDB nasional mencapai Rp 443,8 triliun.

ASO juga diyakini dapat membuka kesempatan bisnis baru dan menambah 232 ribu lapangan kerja dalam lima tahun ke depan.

“Saya tentu berharap kita bergandengan tangan untuk menyukseskan dengan baik. Persoalan lapangan mari kita selesaikan dengan cara adat dan istiadat agar diselesaikan dengan baik,” jelasnya.

Sumber: cnbcindonesia.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only