Menkeu Bakal Happy, BBRI Cs Setor Dividen & Pajak Rp 64 T!

Himpunan Bank Negara (Himbara) dipastikan membagikan dividen tahun buku 2022 lebih besar. Ini sejalan dengan kinerja himpunan bank tersebut yang lebih moncer.

Nilai dividen dan pajak kepada negara tumbuh 19,3% secara tahunan dari Rp 53,6 Triliun pada Triwulan III 2021 menjadi Rp 64 Triliun pada Triwulan III 2022. Sementara, kontribusi devidennya sendiri mencapai Rp 24,6 Triliun atau 61,8% dari total dividen yang dibayarkan BUMN sebesar Rp 39,7 triliun pada Tahun Anggaran 2022.

Kenaikan itu ditopang oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang pada akhirnya juga mendorong pertumbuhan kredit. pada Triwulan ketiga tahun 2022 ini. Dana Pihak Ketiga (DPK) Himbara misalnya, tumbuh 5,7% YoY dari Rp 3.309 triliun menjadi Rp 3.499 triliun.

“Pertumbuhan DPK ini cukup kuat menopang pertumbuhan kredit yang dikucurkan oleh Himbara di tengah ketidakpastian global saat ini,’kata Menteri BUMN Erick Thohir dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (19/12/2022).

“Saya selalu mengingatkan, bahwa BUMN harus sehat agar punya program yang dapat mendorong ekonomi kerakyatan, termasuk UMKM. Patut diingat UMKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia akan mampu menjadi penggerak dan pencetak lapangan kerja,” sambung Erick.

Himbara saat ini terus melakukan perbaikan layanan untuk menunjang kenyamanan transaksi nasabah. Sebab saat ini telah terjadi perubahan pola transaksi perbankan di masyarakat dari transaksi konvensional ke platform digital.

Adapun jumlah transaksi pada platform digital Himbara meningkat 392% dari 615 juta transaksi pada 2019 menjadi 3,03 miliar transaksi pada Triwulan III 2022. Berkaitan dengan hal ini, Himbara terus melakukan penguatan layanan pada platform digital untuk memberikan kenyamanan, keamanan, dan kemudahan bertransaksi.

Agen bank – bank Himbara pada Triwulan III 2022 tumbuh sebesar 17,6% dari 784 ribu menjadi 923 ribu. Sistem keagenan Himbara ini mampu meningkatkan inklusi keuangan dengan layanan tanpa kantor yang menyasar masyarakat unbankable di seluruh pelosok negeri.

Dengan adanya keagenan Himbara, masyarakat mendapat kemudahan dalam mengakses layanan keuangan sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan.


Pengembangan Keuangan Syariah

Sejalan dengan ambisi menjadi salah satu pusat keuangan syariah dunia, Menteri BUMN Erick Thohir pun mengambil inisiatif mendorong merger 3 Bank Syariah Himbara menjadi PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) pada Februari tahun lalu yang menciptakan Bank Syariah terbesar di Tanah Air dengan synergy value yang positif.

Erick memastikan BSI hadir untuk memperkuat ekosistem syariah di Indonesia agar kita tidak hanya menjadi penikmat produk-produk industri halal tetapi juga menjadi sentra produksi untuk pengembangan produk lokal.

“Konsolidasi bank syariah Himbara dalam BSI akan memperkuat ekosistem perbankan syariah, dan juga memperluas pasar dan jangkauan keuangan syariah di pentas perekonomian nasional. Kita juga bisa menciptakan lebih banyak lapangan kerja nantinya,” ungkap Erick.

Kepercayaan masyarakat kepada BSI pun terus meningkat. Dengan lebih dari 1.200 kantor cabang di seluruh Indonesia. Hal ini tercermin dari lonjakan pertumbuhan customer dan volume bisnis yang mendukung pertumbuhan laba yang konsisten, yakni tumbuh di kisaran 40% selama 2 tahun berturut-turut serta mencapai rasio profitability baik ROE dan ROA yang jauh meningkat dibandingkan bank legacy.

“Banyak hal yang sudah dilakukan BSI dalam memperkuat kolaborasi untuk akselerasi ekonomi syariah yang berkontribusi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pencapaian pun tidak sedikit. Kini tugas berikutnya, bagaimana fokus mengembangkan industri halal nasional sehingga mampu memainkan peran utama dalam pentas global dan mendorong inklusi bisnis serta keuangan syariah agar kian maju dan profesional,” tutur Erick.

Sumber : CNBC Indonesia

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only