Terlibas Harga Minyak Dunia, Pajak Impor RI Babak Belur

Penerimaan pajak Indonesia di sektor minyak dan gas merosot 7,99% selama Januari-Juli 2023. Salah satu penyebabnya adalah harga minyak dunia yang terus turun.

Penurunan harga ini turut menyebabkan penerimaan pajak di sektor PPh 22 Impor dan PPN Impor mengalami perlambatan. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita Edisi Agustus 2023, pada Jumat (11/8/2023).

“PPh 22 Impor dan PPN Impor terkontraksi karena moderasi harga minyak bumi yang berdampak pada penurunan nilai impor bahan baku dan penolong,” kata Sri Mulyani.

PPh 22 impor merupakan pajak yang dikenakan pada perusahaan pemerintah atau swasta yang melakukan kegiatan impor. Sementara, PPN Impor adalah pajak pertambahan nilai yang akan dibebankan untuk barang atau jasa kena pajak yang diimpor dari luar negeri.

Sebagaimana diketahui, Indonesia masih bergantung pada impor untuk memenuhi kebutuhan Bahan Bakar Minyak dalam negeri. Indonesia masih bergantung pada impor BBM dari negara Singapura dan Malaysia. Saat ini Indonesia juga mengimpor minyak mentah dengan jumlah yang sangat besar pada negara Nigeria dan Arab Saudi.

Adapun berdasarkan catatan CNBC Indonesia, harga minyak mengalami tren penurunan. Harga minyak mentah jenis brent anjlok 1,31% sementara WTI ambruk 1,87% pada perdagangan Kamis (10/8/2023). Harga minyak masih terkoreksi tipis pada pada akhir minggu lalu, Jumat (11/8/2023).

Harga minyak jatuh setelah inflasi Amerika Serikat (AS) mencapai 3,2 % (year on year/yoy). Inflasi sebenarnya bergerak di bawah ekspektasi pasar yakni 3,3% (yoy) tetapi masih lebih tinggi dibandingkan pada Juni 3,0%.

Inflasi yang tinggi dikhawatirkan akan membuat bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) sulit melunak. Kondisi ini bisa menekan ekonomi AS yang tak lain konsumen terbesar minyak mentah di dunia.

Sumber: cnbcindonesia.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only