Harga CPO Naik di Tengah Tidak Berubahnya Pajak Ekspor di Malaysia

Harga CPO atau minyak sawit mentah di Bursa Malaysia Derivatives (BMD) bervariasi pada perdagangan Selasa (19/9/2023) imbas melemahnya harga minyak nabati dan tidak berubahnya pajak ekspor di Malaysia dan Indonesia.

Berdasarkan data BMD, kontrak berjangka crude palm oil untuk Oktober 2023 naik 22 ringgit Malaysia per ton menjadi 3.700 ringgit Malaysia per ton, kontrak November 2023 terkerek 12 ringgit Malaysia menjadi 3.727 ringgit Malaysia per ton.

Sementara itu, kontrak berjangka CPO Desember 2023 stagnan di 3.749 ringgit Malaysia per ton, kontrak Januari 2024 berkurang 4 ringgit Malaysia menjadi 3.786 ringgit Malaysia per ton, kontrak berjangka CPO Februari 2024 turun 8 ringgit Malaysia menjadi 3.822 ringgit Malaysia per ton, dan kontrak Maret 2024 jatuh 11 ringgit Malaysia menjadi 3.850 ringgit Malaysia per ton.

Kepala Penelitian Grup Sunvin India Anilkumar Bagani mengatakan, tekanan jual semakin dalam pada kontrak berjangka minyak kedelai CBOT dan kontrak berjangka minyak palm olein, minyak kedelai, dan minyak rapeseed Tiongkok, serta kontrak berjangka minyak kedelai CBoT pada perdagangan di Asia.

Tidak hanya itu, Malaysia pada Selasa (19/9/2023) mempertahankan pajak ekspor minyak sawit mentah pada Oktober sebesar 8% dan menurunkan harga referensi menjadi 3,710.50 ringgit per metrik ton dari referensi bulan September sebesar 3.755,13 ringgit Malaysia.

Sementara itu, Indonesia menetapkan harga referensi minyak sawit mentah sebesar US$ 798,83 per ton pada 16-30 September, turun dari paruh pertama bulan ini. Namun, pajak ekspor dan retribusi tidak berubah, masing-masing sebesar US$ 33 per ton dan US$ 85 per ton.

Ekspor produk minyak sawit Malaysia untuk 1-15 September turun 11,8% menjadi 580.893 metrik ton dari 658.475 metrik ton yang dikirimkan selama 1-15 Agustus, menurut surveyor kargo Intertek Testing Services. Namun, menurut perusahaan inspeksi independen AmSpec Agri Malaysia, ekspor produk minyak sawit Malaysia pada 1-15 September turun 9,3% dari bulan sebelumnya menjadi 574.936 ton.

Sumber: beritasatu.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only