Mewaspadai Lambatnya Setoran PPh Badan

Jakarta. Menteri keuangan Sri Mulyani Indrawati mewaspadai kinerja penerimaan pajak yang pertumbuhannya terus melambat. Termasuk setoran pajak penghasilan korporasi alias PPh badan sebagai kontributor utama penerimaan pajak.

Kementerian Keuangan mencatat, realisasi penerimaan pajak periode Januari-September 2023 sebesar Rp 1.387,8 triliun, setara 80,8% dari target anggaran pendapatan dan belanja negara (apbn) 2023 yang mencapai Rp 1.718 triliun.

Persentase pertumbuhannya hanya 5,9% year on year (yoy). Pertumbuhan pajak periode ini melambat dibandingkan periode Januari-Agustus yang mencapai 6,4% dan jauh melambat ketimbang pertumbuhan pada bulan pertama tahun ini yang saat itu mencapai 48,6% yoy.

Menteri Sri Mulyani juga serius mewanti-wanti melambatnya pertumbuhan PPh badan. Di periode tersebut, jenis penerimaan pajak tersebut hanya tumbuh 21,2%. Padahal pada periode sama tahun lalu, setoran PPh badan mampu tumbuh 111,5% yoy.

Sementara setoran PPh badan pada September mencatat kontraksi 1,2% yoy, setelah pada Agustus masih tumbuh 12,7% yoy.

Menkeu bilang, hal ini harus diwaspadai. Pasalnya, PPh badan merupakan tumpuan terbesar penerimaan pajak. Penerimaan PPh badan berkontribusi 24,2 % terhadap total penerimaan pajak. Selain itu, PPh badan menjadi salah satu indikator kondisi perekonomian dalam negeri.

Pertumbuhan penerimaan PPh badan yang tiga digit pasti tak terulang lagi.

“Ini harus diwaspadai, artinya untuk perusahaan-perusahaan ini pertumbuhan tahun lalu tiga digit, 115%, pasti tidak terulang lagi,”kata Sri Mulyani, rabu (25/10).

Bukan hanya PPh badan, jenis penerimaan lainnya jga mengalami perlambatan pertumbuhan, seperti PPh 21 yang hanya tumbuh 17,2% yoy dari periode yang sama tahun 2022 tumbuh 21,4% yoy.

Selain itu, penerimaan PPh orang pribadi yang hanya tumbuh 2,7% yoy, dari sebelumnya 8,17% yoy. Lalu penerimaan pajak pertambahan nilai (ppn) dalam negeri hanya nak 13,4% yoy, dari sebelumnya yang tumbuh mencapai 39,8% yoy.

Bahkan, ada juga yang mencatatakan kontraksi, yakni penerimaan PPh 22 impor, PPh final dan PPn impor.

Meski demikian, dengan perkembangan tersebut, pemerintah masih optimis penermaan pajak pada akhir tahun kembali melampaui target yang dipatok dalam APBN. Di akhir Desember, penerimaan pajak diperkirakan mencapai Rp 1.818,24 triliun.

Sumber : Harian Kontan Kamis 26 Okt 2023 hal 2

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only