Rencana Filipina Kenakan Pajak Ekspor Bisa Kerek Harga Nikel

Harga nikel masih bergerak melemah di sepanjang tahun ini. Meski begitu, ke depan harga nikel bisa kembali naik setelah Filipina mengisyaratkan pemberlakuan pajak ekspor atas nikel.

Jumat (24/2), harga nikel kontrak bergulir tiga bulan di LME turun 3,28% menjadi US$ 24.554 per ton. Jika ditarik sejak awal tahun, harga nikel sudah turun 18,28%.

Research & Development ICDX Girta Yoga merjelaskan harga nikel masih dalam tren positif. Rencana pajak ekspor nikel mentah di Filipina bisa mengerek harga nikel.

Bahkan, produsen nikel terbesar kedua dunia tersebut berpotensi melarang ekspor nikel sepenuhnya, mengikuti Indonesia. “Berita tersebut memicu kekhawatiran akan turut membuat pasokan nikel di pasar global semakin ketat,” ujar Girta, Jumat (24/2).

Girta bilang, larangan eks por biih nikel akan membuat gangguan keseimbangan har ga nikel. Karena itu, potens kenailkan harga nikel dinilai masih cukup besar.

Cuma memang pelaku pasar saat ini masih menunggu rea lisasi rencana pengenaan pajak ekspor atau pelarangan sepenuhnya atas ekspor nikel mentah di Filipina.

Presiden HFX Internationai Berjangka Sutopo Widodo melihat, rencana Filipina tersebut baru sebatas wacana.
[08.23, 28/2/2023] Fadila: Tapi dia sepakat jika Filipina menerapkan rencana tersebut, maka harga nikel akan kembali menguat.

Maklum Filipina menyumbang sekitar 11% pasokan nikel global. Sementara Indone sia berkontribusi sebesar 48% untuk global

Permintaan nikel yang tinggi terutama datang dari China. Nikel digunakan dalam pembuatan baja tahan karat dan baterai lithium-ion untuk kendaraan listrik di China.

Bahkan, setelah Indonesia melarang ekspor bijih logam pada 2020 lalu, perusahaan China akhirnya membangun kilang dan smelter di Indonesia. Tak heran, ekspor nikel Indonesia ke China meningkat

dari US$ 3 miliar jadi USs 30 miliar dalam dua tahun.

Cuma, menurut Sutopo, Tsingshan Holding Group, produsen stainless steel dan nikel, berupaya meningkatkan produksi di China. Langkah tersebut dapat menggandalkan stok nikel olahan China di tahun ini, sehingga kenaikan harga nikel akan tertahan.

Sutopo memperkirakan nikel akan diperdagangkan di US$ 27.174,30 per ton di akhir kuärtal 1-2023. Setahun ke depan, harga nikel bisa mencapai Us$ 32.613,25 per ton. Girta memprediksi harga nikel akan berkisar US$ 20.000 US$ 32.000 per ton.

Sumber : Harian Kontan

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only