Sempat Minta DJP Dibubarkan, Begini Penjelasan Stafsus Sri Mulyani

Cuitan Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo mengenai pembubaran Direktorat Jenderal Pajak (DJP) beredar di media sosial. Dalam cuitan tertanggal 10 April 2013 itu, Yustinus menyoroti adanya pegawai DJP yang terkena operasi tangkap tangan (OTT).

“Satu lagi OTT, mau sampai kapan? Bubarkan sj DJP, bentuk instansi baru dg pegawai dan semangat baru. Yg lama bisa ikut dg syarat ketat,” bunyi tangkapan layar cuitan Yustinus seperti dilihat detikcom, Jumat (24/2/2023).

Merespons hal tersebut, Yustinus mengatakan, baginya cuitannya kala itu ialah fakta kontekstual. Yustinus yang pernah bekerja di DJP dan pengamat pajak menyampaikan rasa kekecewaannya terhadap proses reformasi.

Dia mengatakan, daripada tambal sulam, lebih baik bangun yang baru dengan komitmen yang lebih kuat.

“Bagi saya itu fakta yang kontekstual, pada waktu itu. Saya pernah di DJP lalu menjadi pengamat pajak. Itu ekspresi kekecewaan dan keputusasaan terhadap proses reformasi. Ketimbang tambal sulam, bangun yang baru dengan komitmen yang lebih kuat. Kejadian saat ini kan bukan OTT dan sebenarnya berawal dari masalah pribadi,” paparnya.

Dia mengatakan, reformasi telah dilakukan terutama setelah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kembali di tahun 2016, di mana reformasi dilanjutkan dan diperkuat.

Bagi Yustinus, cuitannya tersebut sudah tidak relevan dengan kondisi yang saat ini.

“Ya jelas tidak relevan karena pembaruan sudah diakomodir di reformasi perpajakan,” katanya.

Sumber : detik.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only