RI Bisa Raup Rp 1.886 T Hingga 2030 dari Migas, Asal..

Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah punya target produksi minyak 1 juta barel per hari (bph) dan gas 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) pada 2030.

Jika produksi migas RI terus meningkat dan pada 2030 target produksi ini tercapai, maka diproyeksikan penerimaan negara bukan pajak dari industri hulu migas secara akumulatif diperkirakan akan mencapai US$ 131 miliar atau Rp 1.886 triliun (kurs Rp 14.400 per dolar) hingga 2030 mendatang.

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengatakan, dengan meningkatnya produksi, maka tentunya akan berdampak positif terhadap penerimaan negara.

“Untuk mencapai 1 juta bph minyak dan 12 BSCFD gas, kami perkirakan industri hulu migas dapat menarik investasi dengan total US$ 187 miliar, dengan total gross revenue (pendapatan kotor) sebesar US$ 371 miliar, dengan proyeksi pendapatan negara sebesar US$ 131 miliar,” paparnya dalam sebuah webinar, Kamis (19/08/2021).

Dwi menegaskan, dengan proyeksi ini, industri hulu migas yang banyak dipersepsikan sebagai ‘sunset industry‘ atau industri yang tenggelam, maka kini telah menjelma sebagai ‘sunrise industry‘.

Menurutnya, tidak hanya berdampak pada pendapatan negara, target produksi migas pada 2030 ini juga akan mendorong pertumbuhan industri-industri pendukung, termasuk industri hilir migas nasional.

“Berdasarkan studi LPEM UI multiplier effect dari industri hulu migas adalah sebesar 1,6x dari nilai investasi dan besaran ini terus bertumbuh dari tahun ke tahun,” tuturnya.

Di sisi lain, untuk mengejar target produksi 1 juta bph pada 2030, nampaknya masih diperlukan kerja keras. Pasalnya, pada semester I 2021 capaian produksi minyak dan gas bumi (migas) terangkut (lifting) masih belum mencapai target APBN.

Sampai semester I 2021 lifting rata-rata mencapai 666,6 ribu barel per hari (bph), atau baru 94,6% dari target lifting minyak tahun ini yang dipatok sebesar 705 ribu bph.

Sementara realisasi penyaluran (lifting) gas hingga Juni 2021 rata-rata mencapai 5.430 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) atau 96,3% dari target tahun ini 5.638 MMSCFD.

Untuk total lifting migas pada semester I 2021 ini tercatat rata-rata 1,64 juta barel setara minyak per hari (BOEPD), atau 95,6% dari target 1,71 juta BOEPD.

Sumber: CNBC Indonesia, Kamis 19 Agustus 2021

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only